Jangan kaget. Itu hanya bagian dari latihan yang sengaja digelar oleh Pangalan TNI AU Lanud Husein Sastranegara untuk menghadapi ancaman terorisme. "Kami meyiapkan latihan ini untuk antisipasi ancaman itu," kata Komandan Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara Kolonel Penerbang Asep Adang Supriyadi di sela latihan itu, Rabu (30/6).
Sedianya latihan itu akan melibatkan pesawat komersil yang tengah mendarat dibandara itu. Rencana itu batal. Asep beralasan, batalnya memakai pesawat komersil itu karena semua pesawat komersil sudah terbang meninggalkan bandara. "Jadwalnya saja tidak pas dengan latihan ini," katanya.
Latihan itu sengaja menggunakan pesawat jenis Boeing karena saat ini hampir semua maskapai penerbangan sipil rata-rata menggunakan pesawat jenis itu. Karakteristik pesawat yang berbeda, lanjutya, membutuhkan strategi berbeda untuk penyergapannya. Dalam latihan itu digelar simulasi pemebasan bandaea mulai dari observasi, negosiasi, dan penyergapan.
Latihan itu melibatkan 155 orang pasukan pengamanan pangkalan plus Detasemen Bravo TNI AU. Komandan Detasemen Bravo 90 TNI Au Letnan Kolonel Pasukan M Juanda mengatakan, dalam skenario itu 3 pembajak berada di pesawat, salah satunya menyamar sebagai penumpang.
Dia melajutkan, dalam skenario itu ada 2 lagi rekan pembajak sengaja menunggu di terminal untuk mencari kesempatan untuk bergabung dengan rekannya di pesawat itu. "Pesawat itu rencananya akan melanjutkan penerbangannya," kata Juanda.
Latihan itu di mulai dengan upaya negosiasi antara pembajak yang bernama Daud Penantian dengan negosiator mewakili pihak bandara bernama Amat. Pembajak mengancam menembak penumpang. Selain menuntut pembebasan rekannya yang ditahan di LP Nusakambangan. Dalam skenario itu negosiasi gagal.
Penyergapan di mulai dengan tembakan penembak jitu pada balon yang disiapkan di kokpit. Balon itu dianggap sebagai pembajak yang berada di kokpit. Serentak pasukan Detasemen Bravo yang sudah siap di masing-masing pintu serentak membobol pintu pesawat dan menerjang masuk. Terdengar sejumlah ledakan senjata api dari dalam pesawat. Dua teroris tewas dalam penyerbuan itu, satu orang berhasil dibekuk. Penumpang pesawat yang diperankan PNS di lingkungan pangkalan itu lalu dievakuasi dari pesawat
AHMAD FIKRI