Kepala Cabang Rumah Zakat Kediri Helmy Firmansyah mengatakan penyaluran bantuan tersebut dilakukan di 45 jaringan kantor Rumah Zakat yang tersebar di 38 kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. “Ini bentuk pertanggungjawaban publik kami kepada masyarakat,” kata Helmy kepada Tempo, Rabu (29/6).
Keseluruhan dana tersebut, menurut Helmy disalurkan ke sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Diantaranya membiayai pendidikan 30.312 anak asuh, pelayanan persalinan gratis di tujuh rumah sakit, dan pinjaman modal usaha kepada masyarakat kurang mampu. Pinjaman modal yang disisihkan dari pendapatan zakat masyarakat ini diberikan tanpa bunga sama sekali untuk menghindari riba.
Rumah Zakat Kediri sendiri sejak Januari 2010 hingga sekarang telah berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp 256 juta dari 396 donatur. Dana tersebut dihimpun dari tujuh jaringan rumah zakat di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri.
Sejak didirikan satu tahun silam di Kota Kediri, Rumah Zakat ini telah membiayai pendidikan 48 anak, pelayanan kesehatan kepada 625 orang, pemberian delapan modal usaha, serta mengkhitankan 50 anak tidak mampu. “Kami juga memberikan pelatihan batik dan makanan kepada kelompok usaha di Kediri,” kata Helmy.
Penyaluran bantuan tersebut diharapkan bisa menghapus keraguan masyarakat kepada lembaga penerima zakat selama ini. Hal ini juga mengeliminir lembaga zakat misterius yang bermunculan menjelang momentum keagamaan. Helmy berharap masyarakat bisa mempercayakan penyaluran zakat, infaq, dan shodaqoh kepada lembaga yang bisa dipercaya untuk menghindari kebocoran.
HARI TRI WASONO