TEMPO Interaktif, Jakarta - SMA Negeri 78, Kemanggisan, Jakarta Barat menerima 127 kursi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahap I DKI Jakarta tahun pelajaran 2010-2011."Kami buka sebanyak 127 kursi dari total daya tampung, yaitu sebanyak 324 kursi," kata Wakil Bidang Kesiswaan yang juga panitia PPDB Arsil Azim, pada hari ini.
Menurut Arsil, 197 sisa bangku sudah terisi dalam pendaftaran siswa secara offline. "Di SMA Negeri 78, ada tiga jenis pendaftaran yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa, yaitu proses pendaftaran offline, kelas internasional, dan pendaftaran online," katanya. Pendaftaran offline sudah berlangsung sejak tanggal 23 April hingga 7 Juni 2010, sedangkan pendaftaran untuk kelas internasional tanggal 9-19 Juni 2010.
"Pendaftaran offline sudah kami mulai sejak sebelum Ujian Nasional (UN)," kata Arsil. Dalam proses pendaftaran offline, penyeleksian siswa didasarkan atas nilai raport siswa terhadap lima kategori pelajaran, yaitu Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. "Rata-rata minimalnya harus 7,5 nilainya," kata Arsil. Selain itu, calon siswa juga harus menjalani tes tertulis, tes psikologi, wawancara, dan praktek.
Dalam proses pendaftaran online yang berlangsung dari tanggal 1-3 Juli 2010, seleksi para siswa yang mendaftar didasarkan atas nilai NEM. "Nilai rata-rata yang diterima tergantung yang nanti mendaftar," kata Arsil.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejak pembukaan pendaftaran pada pukul 08.00 WIB, sudah cukup banyak siswa dan wali murid yang datang ke sekolah unggulan di Jakarta Barat itu. Namun, hingga saat ini proses pendaftaran berlangsung tertib. Hasil dari PPDB Tahap I tersebut rencananya akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2010.
Rosalia Eka Putri (14), salah satu calon siswa yang mendaftar di SMA Negeri 78, mengaku cukup cemas menunggu hasil pendaftaran siswa. "Yang pasti deg-degan juga," katanya. Jika tidak masuk dalam urutan siswa yang diterima, Rosalia akan mencoba mendaftar di SMA Negeri 112 di Pesanggrahan.
Senada dengan Rosalia, Eka Ayu Diah Utami (14) yang juga mendaftar, juga mempersiapkan alternatif lain seandainya posisinya tidak aman dalam daftar calon siswa baru SMA Negeri 78. "Saya mau coba di SMA Negeri 65 di Kelapa Dua Raya," kata Eka. Berbeda dengan Rosalia dan Eka, Farah Hanifah (15) justru tidak mempersiapkan alternatif lainnya. Dirinya optimis dapat diterima di sekolah unggulan tersebut.
EVANA DEWI