TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) akan membayar kompensasi kepada pelanggan yang mengalami byar-pet. Kompensasi berupa pemotongan 10 persen dari biaya beban dan langsung dicatatkan pada rekening pelanggan untuk bulan berikutnya.
Kompensasi diberikan jika jumlah jam padam yang dialami pelanggan lebih lama dari standar yang telah ditetapkan di masing-masing kantor area pelayanan PLN."Ini berlaku di semua unit PLN di seluruh Indonesia," kata Manajer PLN Bidang Distribusi Jakarta dan Tangerang, Djoko R Abumanan melalui sambungan telepon hari ini.
Djoko mengatakan, PLN menerapkan pemberian kompensasi sesuai dengan tingkat mutu pelayanan (TMP) listrik yang terdiri atas lama pemadaman, frekuensi pemadaman, dan koreksi rekening listrik. Nantinya, seluruh pelanggan yang mengalami padam listrik di suatu unit akan menerima kompensasi yang sama. "Jumlah jam padam tiap bulan yang ditetapkan di tiap kantor area pelayanan berbeda-beda," ujarnya.
Penentuan jumlah jam padam dan frekuensinya, kata Djoko, akan dihitung mengunakan sistem khusus yakni SAIDI (System Average Interupt Duration Index) dan SAIFI (System Average Interupt Frequency Index). Dari penghitungan menggunakan dua sistem tersebut, akan ditemukan angka indeks. Selanjutnya, angka indeks digunakan untuk menghitung jumlah kompensasi yang harus PLN berikan ke pelanggan.
Djoko mengakui jika listrik padam masih mungkin terjadi untuk waktu ke depan, meski PLN telah mendeklarasikan bebas byar-pet mulai kemarin (30/6) . Secara kapasitas, PLN memang mampu menyediakan daya listrik yang mencukupi. Namun, hal tersebut tidak menjamin bebas byar-pet seluruhnya. "Banyak faktor yang berperan terhadap rantai produksi hingga distribusi listrik," ujar Djoko.
Keterlambatan pasokan batu bara dan bahan bakar minyak ke mesin pembangkit, misalnya, juga dapat memicu listrik byar-pet. Kerusakan pada gardu-gardu transmisi dan distribusi juga dapat menggangu aliran listrik ke pelanggan.
Sesuai dengan instruksi Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, kata Djoko, PLN sekarang sibuk menyetok trafo-travo penurun tegangan (interburst transformer) dan travo-travo distribusi. Ketersediaan travo-travo ini sangat penting, karena kerusakan yang dijumpai pada gardu transmisi dan distribusi umumnya menimpa travo. "Jika travo rusak dapat segera diperbaiki, sehingga listrik bisa segera mengalir kembali," kata Djoko.
MAHARDIKA SATRIA HADI