Menurutnya, manfaat singkong lebih bagus ketimban beras. Meski begitu Asep tidak mengimbau masyarakat agar beralih pangan dari beras ke singkong. "Warga disini sehat, kuat, dan cerdas. Dari segi pendidikan, banyak anak kami yang kuliah ke luar daerah, dan sukses, juga mampu berprestasi dalam bidang olahraga," paparnya.
Sementara mengenai singkong yang dimaksud, menurut Asep, ialah singkong yang tumbuh liar di sekitar desanya, dan beracun. Namun secara turun temurun, masyarakat desa Cireundeu ternyata mampu mengolah singkong racun tersebut dengan baik.
"Singkong dicuci dulu, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kandungan airnya menguap habis. Serta dengan tahap-tahap khas kami lainnya," ujarnya. Dengan begitu, kandungan racun di dalam singkong hilang. Dia juga bersedia jika diminta untuk mengajarkan cara pengolahan tradisionalnya itu ke masyarakat.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi memberi apresiasi positif. "Ini adalah kearifan pangan lokal yang patut dicontoh," ungkap Bayu. Mereka, lanjut bayu, tidak terganggu harga beras nasional, yang sangat fluktuatif karena ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras. Belum lagi jika terjadi bencana di daerah seperti kekeringan atau kebanjiran yang mengakibatkan gagal panen.
Bicara soal kesehatan, Bayu juga setuju bila singkong baik bagi penderita diabetes. Pasalnya singkong memiliki kadar gula lebih rendah dari padi.
ANGIOLA HARRY