TEMPO Interaktif, Jakarta: Orang tua siswa meminta pemerintah bertanggung atas kekacauan yang timbul dalam sistim komputerisasi pendaftaran siswa SMA di seluruh DKI Jakarta. Mereka menuding pemerintah sebenarnya belum siap melaksanakan sistem ini. "Pemerintah harus bertanggung jawab," kata Tri, 48 tahun, warga Rempoa, Jakarta Selatan, saat ditemui Tempo di SMA Negeri 6 Jakarta petang ini. Tri menyatakan bahwa seharusnya pemerintah memberikan layanan yang terbaik pada orang tua murid dan siswa.
Pendapat yang sama disampaikan Megi, 48 tahun. "Jika pemerintah memang belum siap, tak perlu dipaksakan," katanya. Megi mengaku datang ke sekolah itu sejak pukul 07.00 pagi untuk emndaftarkan anaknya. "Kemarin malah jam 08.00-15.00."
Sementara itu, Husniwati sebagai wakil kesiswaan, sekaligus ketua pelaksana pendaftaran di SMA Negeri 6 Jakarta menyatakan kejadian ini di luar tanggung jawab sekolah. "Ini memang di luar dugaan kami," kata Husni. "Kami hanya pelaksana teknis saja."
Sejauh ini pihak sekolah hanya mengetahui, masalah yang muncul dalam penerimaan siswa bari ini gara-gara adanya kerusakan server di kantor Dinas Pendidikan nasional. "Kata Dinas pusat, tolong sampaikan ke orang tua, tidak perlu cemas, dinas tidak akan menutup sebelum semua input data pendaftaran masuk," kata Husni.
FEBRIANA FIRDAUS