Begitulah sepintas kegiatan Architecture for Kids yang digelar Jumat 2 Juli 2010 di Danes Art Veranda Galeri. Ini adalah program rutin untuk mengenalkan arsitektur sejak dini kepada anak-anak agar mereka menyadari pentingnya ilmu merancang bangun dan ruang itu. “Mereka bisa memulai dengan mengenali rumahnya sendiri,” kata Popo Danes, arsitek senior, pemilik galeri itu.
Dia meyakini, dunia anak-anak sebenarnya sangat dekat dengan imajinasi kreatif seorang arsitek. Bahkan pada anak-anak, kejujuran untuk merasakan ruang yang nyaman lebih gampang diungkapkan dibandingkan kepentingan yang lain. Bila sejak dini kesadaran ditanamkan, dia berharap, nantinya akan makin banyak lahir arsitek yang sadar lingkungan.
Setelah diajak mengenali rumah mereka sendiri, anak-anak itu pun kemudian diajak untuk belajar merancang bangunan dalam bentuk tiga dimensi, dengan memanfaatkan bentuk-bentuk dasar seperti kubus, segitiga, dan lingkaran. Pada sesi ketiga, mereka diajak berkeliling di lingkungan galeri yang juga dimanfaatkan Popo sebagi kantor konsultannya.
Di situlah mereka diperkenalkan dengan konsep dasar mengenai fungsi ruang, bangunan, serta berbagai kelengkapannya. Untuk para pendamping anak-anak itu, Popo memanfaatkan stafnya yang sebagian besar adalah arsitek-arsitek muda. Ada juga mahasiswa yang sedang menjalani kerja praktek di kantornya.
Tujuan lain dari kegiatan itu adalah untuk mengisi masa liburan sekolah anak-anak. Sebab, menurut Popo, banyak anak yang merasa stres ketika akan kembali bersekolah karena merasa tidak memiliki kegiatan masa liburan yang bisa diceritakan kepada teman-temannya. Di Singapura, sejumlah anak bahkan terdorong untuk melakukan bunuh diri usai masa liburan. “Di sini mereka punya pengetahuan baru lengkap dengan sertifikatnya,” kata Popo.
Anak-anak sendiri tampak sangat menikmati kegiatan itu. “Saya dari dulu memang suka menggambar,” kata Audrey Dewi Savitri, 9 tahun. Siswa SD 26 Dangin Puri itu mengaku, sebenarnya ia tidak paham mengenai arsitektur. Bahkan cita-citanya adalah menjadi dokter hewan. Tapi setelah mengikuti acara itu, dia pun ingin tahu lebih banyak mengenai istilah itu. “Sepertinya menarik juga,” kata putri dari Ketut Emiliawan itu.
ROFIQI HASAN