TEMPO Interaktif, Jakarta - Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengulang Pendaftaran Peserta Didik Baru untuk tingkat Sekolah Menengah Atas. Rencana pendaftaran ulang tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 8 Juli ini.
Dengan adanya pendaftaran ulang tersebut, membuat sebagian orang tua siswa merasa kecewa. Pasalnya mereka tidak bisa segera mengetahui apakah anaknya diterima sekolah yang dituju atau tidak.
"Kami orang tua juga punya urusan lain. Kalau anak saya belum diterima sekolah tentu ini menguras konsentrasi. Fokus kami jadi ke sekolah anak daripada ke pekerjaan," kata Yarno, warga Tanjung Priok yang mendaftarkan anaknya Sheila ke SMA Negeri 72, Kodamar, Jakarta Utara.
Yarno mendaftarkan anaknya ke SMA 72 pada Jumat pekan lalu. Setelah mendaftar ia selalu mem-follow up pendaftaran tersebut dengan cara datang langsung ke sekolah atau melalui sambungan telpon. Namun jawaban dari pihak sekolah selalu sama yaitu disuruh menunggu karena server pusat sedang mengalami gangguan. "Tiap hari saya berhubungan dengan sekolah tapi jawabannya selalu sama," ujarnya.
Hari ini Yarno dan anaknya cukup tercengang dengan penjelasan dari pihak sekolah yang mengatakan bahwa pendaftaran diulang dan data anaknya yang sempat didaftarkan kemungkinan tidak akan dipakai. "Ini kan menjadi sia-sia. Tapi mau gimana lagi" ujarnya pasrah.
Yarno menyarankan agar server pusat segera diperbaiki. Kalau perlu untuk mempercepat pendaftaran, sekolah tidak perlu menggunakan sistem online seperti yang diterapkan oleh pusat. "Jujur untuk orang awam seperti saya sistem online ini sangat membingungkan," ujarnya.
Yarno juga menyangsikan tahun ajaran baru akan dimulai tepat waktu yaitu pada 12 Juli jika kondisinya masih seperti sekarang. Ia menyarankan kalau server belum juga bisa diperbaiki sebaiknya kegiatan belajar mengajar di undur.
"Kami orang tua inginnya lebih cepat lebih baik. Kalau bisa diselesaikan tepat waktu tentu tidak perlu di undur masuk sekolahnya," katanya.
Yati, 38 tahun, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia dan anaknya datang jauh dari Bekasi ke SMA 72 hanya untuk mengetahui apakah anaknya diterima atau tidak. Namun penjelasan dari pihak sekolah membuatnya kecewa karena mengatakan bahwa pendaftaran diulang. "Kecewa mas, tapi mau gimana lagi," kata Yati kepada Tempo dengan nada kesal.
DANANG WIBOWO