Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengemudi Avanza Tahu Tama Habis Nonton Bola

image-gnews
Tama Satya Langkun saat di rawat di RS. Asri, Jakarta.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Tama Satya Langkun saat di rawat di RS. Asri, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Keluarga aktivis Indonesia Corruption Watch, Tama Satrya Langkun, ragu akan kesaksian Thoriq--pengemudi Toyota Avanza--yang disampaikan kepada mereka dan beberapa anggota ICW di Rumah Sakit Asri kemarin siang.

Keraguan itu, kata adik korban, Kibar Langkun, muncul saat mendengar kronologi kejadian versi Thoriq. Misalkan, Thoriq mengaku, ketika itu ia ragu untuk menolong Tama, yang diduganya dianiaya karena tidak membayar uang taruhan sepak bola.

Kamis pekan lalu pukul 03.45 WIB, Tama, 26 tahun, peneliti Divisi Investigasi Publik ICW, dianiaya beberapa laki-laki di sekitar lampu merah perempatan Duren Tiga Raya dan Mampang Prapatan. Ketika itu ia baru pulang dari menonton bareng Piala Dunia di kawasan Kemang. Menurut Tama, tidak jauh tempat kejadian, satu mobil Toyota Avanza berwarna perak membuntuti.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku bergegas pergi, begitu pula Toyota Avanza, yang menunggu di belakang. Tidak lama kemudian, Toyota Avanza kembali ke tempat kejadian dan mengembalikan helm.

Tiba-tiba, Sabtu sore pekan lalu, Thoriq, yang ternyata pengemudi Avanza pada malam nahas itu, membesuk Tama di rumah sakit. Ia lalu memberikan keterangan kepada wartawan pada malam harinya.

"Bagaimana bisa Thoriq tahu Tama malam itu habis menonton pertandingan Piala Dunia?" tutur Kibar kepada Tempo. Ia makin heran saat Thoriq bisa memperkirakan lamanya kejadian pengeroyokan Tama sama dengan durasi satu setengah lagu.

"Logikanya, kalau dia benar-benar melihat, masak bisa fokus ke lagu dan kejadian?" ujar Kibar. Thoriq juga menuturkan, jarak mobilnya dengan tempat kejadian hanya 1-2 meter.

Dari jarak itulah ia menyaksikan penganiaya Tama berjumlah delapan orang.
Padahal, menurut Khaddafi, teman Tama yang menyaksikan kejadian, pengeroyok berjumlah empat orang. Dua menunggu di atas sepeda motor, dua orang lagi memukuli Tama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengakuan Thoriq soal jarak mobil juga dibantah Khaddafi. Ia menuturkan, ketika Tama dan dirinya terjatuh dari sepeda motor, ada mobil Avanza yang menyusul dari belakang. Mobil tersebut kemudian berhenti 4-5 meter dari tempat kejadian.

Selain memberikan keterangan yang simpang-siur, identitas Thoriq belum jelas. Kepada keluarga Tama, Thoriq mengaku bekerja sebagai mitra bisnis beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Asri tempat Tama dirawat.

Namun, perihal kerja sama dengan Rumah Sakit Asri itu juga diragukan oleh pihak rumah sakit. "Saya secara pribadi tidak mengenal Thoriq," kata Sigit Sholichin, Manajer Penunjang Medis Rumah Sakit Asri, kepada Tempo.

Saat dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Komisaris Nurdi Satriaji malah menuturkan, Thoriq adalah pegawai perusahaan binatu. Nurdi juga yakin Thoriq tidak terkait dengan komplotan pembacok.

Adapun Thoriq, saat dihubungi Tempo, menolak berkomentar. Ia menawarkan waktu khusus untuk bertemu dengan Tempo. "Saya tidak mau lewat telepon, kita ketemuan saja, di Mal Cinere?" katanya.

l FEBRIANA FIRDAUS | EFRI RITONGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

3 jam lalu

Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satriyo (kiri) dan Shane Lukas menunggu dimulainya sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023. Sidang tuntutan tersebut ditunda dan akan dilaksanakan kembali pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 karena berkas tuntutan dari jaksa belum siap. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

Kepala Lapas Salemba Beni Hidayat menyatakan kondisi Mario Dandy dalam keadaan sehat.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

1 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

2 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

Kapuspen TNI menyebut kekerasan atau penganiayaan di Papua hanya dilakukan oleh beberapa anggota saja.


Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

2 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

TNI memastikan anggotanya yang terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap warga Papua akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.


42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

2 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

TNI telah memeriksa 42 anggota terkait video aksi kekerasan terhadap warga Papua.


Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

2 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Pangdam Cendrawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan mengungkap kronologi penganiayaan warga Papua yang dilakukan anggota TNI.


8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

3 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

8 anggota TNI Yonif 300/Bjw yang diduga melakukan penganiayaan pada warga Papua telah ditahan.


Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

3 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

Polisi menangkap pemuda yang menganiaya seorang lansia seperti adegan smackdown di Karawaci, Tangerang.


PGI Desak Pemerintah Investigasi Penganiayaan Warga Papua oleh Anggota TNI

3 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri melakukan olah TKP dan mengevakuasi 5 jenazah yang diduga korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Brasa Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis, 14 September 2023.[Polda Papua]
PGI Desak Pemerintah Investigasi Penganiayaan Warga Papua oleh Anggota TNI

PGI meminta pemerintah untuk segera melakukan investigasi kasus penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.