Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membatik Masuk Kurikulum Sekolah di Surakarta  

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta mulai memasukkan mata pelajaran batik pada tahun ajaran ini. Mata pelajaran batik tersebut merupakan muatan kurikulum lokal, yang akan diajarkan mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Untara mengatakan mata pelajaran batik pada tahun ajaran ini baru bersifat uji coba. "Kami tengah memilih beberapa sekolah yang akan mencoba menerapkannya," kata Untara.

Dia menerangkan, rencana penerapan pelajatan membatik sebagai kurikulum sekolah itu bermula dari pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO tahun lalu. "Sejak itu kami mulai melakukan pembahasan pembuatan kurikulumnya," kata Untara.

Penerapan kurikulum batik tersebut bertujuan agar Surakarta memiliki banyak sumber daya manusia di bidang batik. "Sehingga industri batik di Surakarta mampu berkembang secara berkelanjutan," kata Untara.

Selain itu, mereka berharap agar generasi muda memiliki pengetahuan mengenai batik, baik corak maupun arti filosfis dari tiap motif batik.

Pelajaran membatik di sekolah akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Siswa Sekolah Dasar akan mendapatkan pelajaran pengenalan motif batik, peralatan membatik hingga praktek membatik secara sederhana. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Pertama akan diberi pelajaran membuat pola serta motif batik.

Untara menambahkan, Sekolah Menegah Atas akan memberikan pelajaran mengenai pemasaran dan tata niaga batik. "Batik merupakan komoditas yang spesifik," kata Untara. Pemasaran untuk produk batik juga memerlukan cara-cara khusus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelajaran membatik tersebut akan diberikan selama dua jam pelajaran setiap pekannya. Guru yang mengajarkan adalah guru mata pelajaran kesenian dan ekonomi. Dia mengakui, materi mata pelajaran baru itu belum dibagikan kepada para guru. Materi tersebut akan dibagikan setelah pemilihan sekolah yang akan menerapkan uji coba selesai.

Karena masih uji coba, mata pelajaran tersebut belum akan diujikan dalam ujian belajar di akhir semester. Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum mata pelajaran tersebut diterapkan secara penuh.

Sekretaris Komunitas Kampoeng Batik Laweyan, Gunawan Nizar merndukung masuknya pelajaran batik sebagai kurikulum di sekolah. "Pengusaha siap mendukung dengan memberikan kesempatan kerja praktik lapangan," kata Gunawan.

Dia menjelaskan, saat ini permintaan produk batik cukup tinggi. Hal itu membuat produsen harus menggenjot produksinya. "Kami terkendala dengan kurangnya sumber daya manusia," kata Gunawan. Pembatik yang saat ini ada rata-rata telah lanjut usia dan perlu untuk segera beregenerasi.

Selain siap memberi kesempatan untuk praktik lapangan, pengusaha batik juga siap untuk merekrut siswa lulusan Sekolah Menengah Atas yang memiliki kemampuan membatik.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

29 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

40 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

46 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

50 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

51 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

51 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

58 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.