TEMPO Interaktif, Semarang -Bank Indonesia tetap optimistis dengan target inflasi tahun ini meskipun harga beberapa komoditas dan juga tarif dasar listrik yang mengalami kenaikan pada bulan ini..
"Kami masih optimis target inflasi 5 plus minus 1 persen masih bisa dicapai untuk tahun ini, saya lihat core inflation masih terkendali masih 3,9 persen masih relatif rendah,"kata Kepala Biro Moneter Bank Indonesia, Sugeng seusai acara diskusi terbatas di kantor BI di semarang hari ini.
Kenaikan harga seperti bawang putih, beras dan cabai dinilainya sebagai satu hal yang bersifat sementara. "Untuk harga bawang putih ini temporer karena masalah pasokan yang berkurang karena pengalihan bawang putih ke gandum di Cina,"katanya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut BI tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membicarakan respon cepat yang harus dikeluarkan. BI tetap akan menjaganya melalui kestabilan nilai tukar. "Kalau stabil ekspektasi masyarakat tidak akan mempengaruhi inflasi ke depan, kalau core dan non-core juga gejolak bisa timbulkan ekspektasi lebih tinggi." paparnya.
Sugeng mengutarakan, kenaikan harga dan tarif dasar listrik juga telah diperhitungkan ke dalam angka inflasi. "Di tingkat operasional ada tim pengendali inflasi, kalau inflasinya tinggi kita lihat faktornya apa, tidak harus suku bunga naik, kalau dari sisi suplai apakah akan ada pengalihan impor ke negara lain selain Cina,"ucap Sugeng.
BI mencatat di triwulan II 2010 angka volatilitas turun dari 0,57 persen menjadi 0,47 persen. Semntara proyeksi pertumbuhan ekonomi PDB diproyeksikan pada angka 6 persen.
Dari sisi penggunaan investasi senilai 10 persen dari sebelumnya 7,9 persen di triwulan satu, konsumsi rumah tangga juga mengalami peningkatan hingga mencapai angka 4,9 persen di triwulan kedua dari sebelumnya 3,9 persen. Ekspor barang dan jasa turun menjadi 14,6 persen dari 19,6 persen. Sedangkan impor barang jasa menjadi 15,8 persen dari 22,6 persen.
RIRIN AGUSTIA