Thailand mengimpor lebih dari 74 ribu ton gula putih dari pasar internasional dan sekitar 720 ton dan sudah mulai didistribusikan antara Juli hingga September mendatang.
Impor tersebut ditujukan untuk menyokong pasar domestik negara tersebut. Pasalnya, masyarakat mulai kewalahan memenuhi stok mereka yang mulai menipis sejak Januari lalu saat harga gula menembus harga tertingginya sepanjang tiga dekade terakhir.
“Fakta Thailand mengimpor gula menunjukkan betapa ketersediaan gula semakin menipis,” kata Jonathan Kingsman, Kepala konsultan gula di Lausanne.
Kelangkaan gula yang mulai terjadi ini, menurut Kingsman, akan berdampak pada harga gula yang semakin mahal di pasar internasional. Di sisi lain, pemerintah Thailand dalam jangka pendek akan menjaga harga gula agar sedikit lebih rendah dari harga gula internasional tahun ini.
Dengan situasi seperti ini, insentif yang diterima pedagang yang menjual gula di pasar domestik Thailand semakin kecil. Alhasil, kemungkinan akan terjadi penyelundupan gula domestik ke negara-negara tetangga.
Sedangkan negara-negara yang biasa mengimpor gula dari Thailand harus mencari pasar baru setelah berkurangnya produksi gula dari negara tersebut.
Prasert Tapaneeyangkul, Ketua Dewan Gula di pemerintahan Thailand menjelaskan, pihaknya telah mengimpor sebanyak 100 ribu ton gula dengan harga yang mahal dari para pedagang di pasar internasional.” Saya gembira, tapi sesungguhnya saya tidak terlalu gembira, “ ujarnya. “Seharusnya harga lebih rendah,” ia mengeluhkan harga impor gula yang mahal.
Pada penutupan perdagangan gula di London pada Minggu lalu, jenis gula premium seharga US$ 110 per ton. Thailand membeli gula dari tiga pedagang besar yakni Louis Dreyfus di Perancis, Bunge di Amerika Serikat , dan August Töpfer & Co di Jerman.
Prasert menuturkan, pemerintah berencana untuk kembali menambah impor gula sebanyak 25 ribu ton pada tahun ini untuk menjaga ketersediaan di dalam negeri sambil menunggu musim giling tebu yang dimulai pada November mendatang.
Setiap tahun Thailand memproduksi 7 juta ton gula dan sekitar 5 juta ton diantaranya untuk ekpsor. Sekitar satu juta petani hidup dari bisnis gula.
Indonesia termasuk negara yang banyak mengimpor gula dari Thailand. Misalnya saat awal tahun ini pemerintah membuka keran impor gula sebanyak 500 ribu ton, PT Perusahaan Nusantara XI (PTPN XI) yang mendapat jatah impor sebesar 103.500 ribu ton, membeli sebagian gula dari Thailand.
FINANCIAL TIMES I MARIA