TEMPO Interaktif, Jakarta -Partai Golkar hari ini mencopot Harry Azhar Azis sebagai Ketua Badan Anggaran DPR. Harry bertukar posisi dengan Melchias Markus Mekeng yang sebelumnya Wakil Ketua Komisi Keuangan."Partai meminta saya untuk memperkuat sistem keuangan negara," katanya saat dihubungi hari ini.
Partai Golkar, kata Harry, menganggap posisinya lebih dibutuhkan untuk memperkuat sistem keuangan negara agar menjadi lebih transparan, lebih kuat dan akuntabel. Sistem keuangan itu, kata dia, mencakup kebijakan fiskal dan moneter. "Dan itu lebih menjadi domain Komisi Keuangan ketimbang Badan Anggaran," ujarnya.
Harry mengatakan saat ini Komisi Keuangan akan membahas sejumlah rancangan undang undang, seperti RUU Otoritas Jasa Keuangan, RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan, Amandemen UU Bank Indonesia, dan termasuk rencana amandemen UU Keuangan Negara. "Agar lebih ada check and balances," katanya.
Alasan itulah, kata Harry, yang disampaikan pimpinan Partai Golkar kepada dirinya. Harry enggan menjelaskan apakah itu disampaikan langsung Ketua Umum Partai, "sebut saja pimpinan partai," katanya. Alasan pencopotan dirinya sebagai Ketua Badan Angagran itu disampaikan secara lisan sekitar seminggu yang lalu.
Rencana penggantian dirinya itu, kata Harry , sudah disampaikan pada 9-12 Juli lalu dan surat resminya diberikan pada 14 Juli. Ia tidak membantah bila penggantian dirinya ini terkesan mendadak. "Ya silakan saja menilai seperti itu, tapi saya harus loyal sama kebijakan partai," katanya.
Berkait dana aspirasi, Harry mengklaim telah berhasil menjaga usulan yang sudah menjadi kebijakan Partai Golkar tersebut. Usulan dana aspirasi sudah menjadi catatan di rapat paripurna dan menjadi bagian dari keputusan rapat. "Jadi kalau dilihat dari itu, seharusnya saya berhasil," katanya.
Adapun Melchias Markus Mekeng mengaku tidak mengetahui alasan penunjukan dirinya sebagai Ketua Badan Anggaran menggantikan Harry Azhar. "Saya tidak tahu alasannya, itu sudah jadi keputusan fraksi dan partai," katanya.
Melky, begitu Melchias disapa, mengaku tidak ada persoalan personal dengan Harry Azhar. Dia mengatakan soal dana aspirasi sudah merupakan kebijakan partai.
IQBAL MUHTAROM