Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Sektor Hutan Kesulitan Berkompetisi dengan Cina

image-gnews
TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Masyarakat Perhutanan Indonesia (MPI)  menyatakan sangat berat berkompetisi dengan Cina pasca perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Cina diberlakukan. Pasalnya, selain daya saing produk yang kurang, kebijakan pemerintah di sektor usaha kehutanan pun masih lemah.

Hal tersebut diungkapkan Pejabat sementara (Pjs) Ketua Harian MPI, Agung Nugraha dalam seminar bertemakan Menjaga dan Mengoptimalkan Pemanfaatan Fungsi Hutan di Hotel Sahid Jaya hari ini.

Menurut Agung, semenjak perdagangan bebas diberlakukan produk-produk khususnya mebel dari Cina terus membanjiri pasar Indonesia. Padahal dari segi sumber daya alam Indonesia memiliki keunggulan karena berlimpahnya sumber daya alam.

Tidak berkembangnya usaha di sektor kehutanan, lanjut Agung, antara lain dikarenakan kepastian kawasan dan jaminan usaha dari pemerintah masih sangat kurang. Beberapa kali terjadi kasus akibat pemekaran wilayah misalnya areal hak pengusahaan hutan (HPH) dan Hutan Tanam Industri (HTI) milik pengusaha berpindah tangan menjadi milik pemerintah daerah. "Bahkan ada yang menempati hutan lindung dan konservasi. Itu akibat perubahan tata ruang wilayah. Ini menafikan eksistensi dan hak pengusaha yang berlandaskan hukum," tuturnya.

Ada pula isu pemanasan global dan perubahan iklim, yang kemudian dibuat perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Norwegia dalam bentuk Leter of Intent (LoI). Lantas,  Indonesia akan memberlakukan moratorium (penghentian sementara) untuk konversi lahan gambut dan hutan alam selama dua tahun. Ada pula karena rendahnya daya saing akibat kurangnya efisiensi karena mesin-mesin tua, kualitas rendah, dan harga lebih mahal karena tingginya biaya produksi. Permasalahan lainnya, buruknya pencitraan hasil hutan Indonesia seperti ilegal logging dan pengerusakan hutan.

Permasalahan minimnya infrastruktur pun juga memberi kontribusi terhadap sulitnya produk dari sektor kehutanan bersaing dengan Cina. "Infrastruktur Cina dan Indonesia ibarat langit dan bumi," ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Infrastruktur Cina dalam bentuk jalan itu mencapai 3,6 juta kilometer. Indonesia hanya 53 ribu kilometer. Belum lagi jalan tol, di Cina sampai 3.901 kilometer. Indonesia hanya 772 kilometer. Belum lagi masalah suku bunga kredit di Cina yang hanya 5 persen. Sedangkan Indonesia masih diatas 13 persen. "Makanya pertumbuhan industri Cina bisa 8 persen, sedangkan kita cuma 2 persen," ujar dia.

Padahal, kata Agung, potensi bahan baku sektor kehutanan di Indonesia sangat besar. Total seluruh jenis kayu komersil yang bisa ditebang dari hutan alam mencapai 2,03 miliar meter kubik. Jika dipanen secara lestari,  maka per tahunnya bisa menghasilkan 58,2 juta meter kubik pertahun. Belum lagi dari hutan tanaman, Agung memperkirakan potensi dari hutan alam antara 20 - 60 juta meter kubik per tahun.

Menurut Agung, jika Indonesia bisa menerapkan hal itu, maka  proyeksi penerimaan negara di sektor kehutanan bisa mencapai US$ 17,7 miliar. Dari jumlah itu, US$ 9 miliar berasal dari sektor pulp and papers,  dari kayu lapis mencapai  US$ 2,8 miliar,  kayu olahan US$2,8 miliar, dan mebel dan kerajinan kayu mencapai US$ 3,1 miliar.


MUTIA RESTY

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

21 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

21 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

21 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

21 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

24 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.


Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

28 hari lalu

Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan


Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

29 hari lalu

Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. (Dok.istimewa)
Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.


OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

31 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

31 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

46 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?