TEMPO Interaktif, Makassar - Kepolisian Sulawesi Selatan mengagendakan menggelar perkara tiga kasus yang mencuat dalam dua pekan terakhir, pukul 10.30 Wita. Tetapi agenda tersebut diundur pelaksanannya pukul 15.00 Wita.
Alasan pengunduran itu lantaran padatnya jadwal Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Inspektur Jenderal Adang Rochjana. "Hari ini memang agenda padat. Kapolda pimpin rapat pejabat utama dan usai makan siang akan menggelar video conference dengan Mabes Polri," kata Komisaris Hery Subiansauri, juru bicara Polda Sulsel.
Hery mengatakan, dalam gelar perkara itu pihaknya akan membahas tiga kasus yang saat ini masih diselidiki. Kasus tersebut adalah dugaan ijazah palsu kandidat bupati Kabupaten Gowa Ichsan Yasin Limpo, pembobolan rumah Kepala Bidang Keuangan Polda Komisaris Besar Sri Kusharyati, dan pencurian anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Central Asia (BCA).
"Gelar kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyelidikan dan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya," ujar Hery.
Dalam gelar perkara itu, pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar juga turut dilibatkan. Selama ini, tiga kasus tersebut diselidiki oleh penyidik Polrestabes Makassar. Kasus dugaan ijazah palsu Ichsan Yasin Limpo bergulir atas laporan rivalnya, Andi Maddusila Andi Idjo. Tim lLaboratorium forensik telah memeriksa dokumen ijazah yang diserahkan oleh penyidik.
Sementara itu, kasus pencurian ATM BCA terjadi Ahad 11 Juli lalu di Jalan Cendrawasih. Pelaku berhasil membawa kabur mesin penyimpan uang yang diduga berisi Rp 470 juta.
Sehari kemudian pembobolan menimpa rumah Kombes Sri Kusharyati di Jalan Pengayoman Kompleks Bougenville. Pelaku melarikan perhiasan senilai ratusan juta rupiah.
ABDUL RAHMAN