Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, lebih dari 1.000 rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu terendam banjir pasang air laut sejak empat hari terakhir. Rob masuk ke rumah warga antara pukul 15.30 WIB dan 17.00 WIB. Ketinggian air di rumah warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan itu bahkan bisa mencapai hingga 70 cm.
Seorang warga Desa Eretan Kulon, Maman, mengungkapkan banjir pasang laut cepat datang dan cepat pula surut. "Kalau sudah surut, rumah jadi kotor sekali," katanya. Lantai menjadi kotor berwarna kecokletan. Maman pun mengaku harus bekerja keras bersama keluarga untuk membersihkan rumah mereka yang kotor terendam rob.
Biasanya rob surut sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga kini pun Maman mengungkapkan masih menaruh sejumlah barang berharga miliknya di tempat yang lebih tinggi.
Kuwu Desa Eretan Kulon, Amin mengungkapkan ada sekitar 500 hingga 600 unit rumah warga di desanya yang terendam rob. "Setiap gelombang pasang, rob selalu menggenangi rumah-rumah warga," katanya.
Air laut masuk ke melalui celah-celah breakwater yang membatasi pemukiman warga dengan laut. Selain itu, rob pun berasal dari air laut yang masuk ke muara sungai. Tingginya gelombang air laut dan tidak adanya dinding pembatas antara muara sungai dan pemukiman warga membuat air di muara akhirnya melimpas ke daratan.
Baca Juga:
Sementara itu, Kuwu Desa Eretan Wetan, Edi Suhaedi, mengungkapkan ada sekitar 500 unit rumah warga di desanya yang terendam banjir pasang air laut sejak empat hari lalu. "Tapi karena sudah biasa, warga pun tidak panik," kata Edi. Mereka pun hanya memindahkan sejumlah barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
Camat Kandanghaur, Aris Tarmidi, saat dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya sudah mendirikan sejumlah posko untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk akibat banjir. "Satu regu penyelamat pun sudah kami siapkan," katanya.
IVANSYAH