Menurut Ketua Aspoba Banyuwangi, Samsudin, meroketnya harga bahan bahan pokok di pasaran membuat pengusaha UKM terancam meneruskan produksinya. "Kalau dibiarkan begini terus, kami bisa gulung tikar," katanya kepada wartawan, Senin (19/7).
Samsudin yang juga pemilik usaha dodol UD Primarasa, saat ini terpaksa merumahkan empat dari 20 karyawannya karena jumlah produksinya berkurang. Dari normal 2 kwintal adonan, kata dia, saat ini hanya mengolah 1 kwintal adonan.
Sebaliknya, kata dia, sejak harga bahan pokok naik jumlah permintaan dodol turun. Sebelumnya 100 kotak dodol terjual tiap hari. "Kini sehari permintaan hanya 75 kotak," keluhnya.
Harga bahan baku dodol yang naik yakni gula pasir dari sebelumnya Rp 7.700 per kilogram kini menjadi Rp 10 ribu perkilogram. Harga tepung ketan saat ini Rp 10 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 8 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Banyuwangi, Suhartoyo, mengatakan, Pemerintah Banyuwangi tahun ini tidak punya anggaran untuk melakukan operasi pasar.
Menurut dia, operasi pasar kemungkinan besar akan melibatkan para pemilik supermarket dan agen sembilan bahan pokok yang dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan. Operasi pasar tersebut, kata dia, tidak dikhususkan bagi UKM melainkan untuk umum. "Konsepnya belum final, masih kita rapatkan terus," kata Suhartoyo.
IKA NINGTYAS