TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan menyesalkan tidak melakukan pembelian langsung trafo tanpa melalui tender. Akibatnya, PLN sekarang kekurangan stok trafo ketika dua trafo Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara, meledak.
"Saya menyesal sekali mengapa dulu saya tidak berani ambil risiko membeli trafo ke pabrik tanpa tender," kata Dahlan melalui sambungan telepon hari ini.
Dahlan mengatakan, pembelian trafo lewat penunjukan langsung sebenarnya melanggar peraturan dan merupakan tindak pidana. Namun, membeli trafo lewat proses tender justru dapat menghambat penyediaannya. Sebab, trafo hasil tender baru tersedia pada Oktober nanti. Padahal PLN saat ini membutuhkan trafo.
Sejak dicanangkan bebas byar pet (mati listrik) pada 30 Juni lalu, hari ini sebagian wilayah Jakarta kembali mengalami mati listrik sejak 09.30 Wib akibat dua trafo di PLTGU Muara Karang rusak. Beberapa wilayah Jakarta yang mengalami mati listrik antara lain Kebon Sirih, Thamrin, Kemang, CSW, Kebayoran Baru dan sekitarnya, Cengkareng, serta daerah kecil di sekitar PLTGU Muara Karang.
Rusaknya dua trafo menyebabkan hilangnya 12 persen pasokan listrik di Jakarta saat beban puncak atau setara dengan 660 megaVA. Tiap daerah mengalami durasi mati listrik yang berlainan. "Kebon Sirih satu jam, Kemang sekitar 3 jam," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan, saat ini semua daerah yang tadi mati listrik sudah kembali menyala. Hanya tinggal satu daerah kecil di dekat PLTGU Muara Karang yang baru bisa menyala besok pagi. "Satu trafo yang rusak sudah diganti dengan sebelahnya, satunya lagi baru selesai diperbaiki besok pagi," jelasnya.
Untuk memenuhi kurangnya pasokan daya listrik siang tadi, kata Dahlan, PLN mengalirkan listrik dari daerah penyangga Jakarta. "Didatangkan dari daerah lain, tapi terbatas jumlahnya karena trafonya juga terbatas," katanya.
Hingga saat ini penyebab meledaknya dua trafo PLTGU Muara Karang masih belum diketahui. "Trafo di Muara Karang itu kan sudah tua, usianya lebih 30 tahun," ujarnya.
Dahlan mengatakan, ia juga telah melaporkan ke Presiden tentang insiden mati listrik tersebut sewaktu menyertai kunjungan Presiden ke kawasan pabrik di Bekasi, Jawa Barat hari ini. "Saya sampaikan mestinya dulu beli trafo langsung. Saya berani masuk penjara tapi listrik tetap menyala. Kalau seperti ini, kan lama menunggu trafo sampai Oktober."
MAHARDIKA SATRIA HADI