TEMPO Interaktif, Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk mencapai pertumbuhan kredit sebesar 21 persen sepanjang kuartal pertama 2010. "Sejak semester kedua 2009 ekonomi tumbuh sangat baik," kata Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini saat ditemui di kantornya hari ini.
Total kredit yang telah disalurkan hingga Juni lalu sebesar Rp 195 triliun. Atas pencapaian tersebut Mandiri segera melakukan revisi terhadap target pertumbuhan kredit. Mulanya kredit ditargetkan tumbuh hingga 18 persen. Sekarang Zulkifli yakin pertumbuhan akan mencapai 20 persen. "Mudah-mudahan bisa lebih dari 20 persen," kata dia.
Kredit mikro diharapkan tumbuh hingga 40 persen, sementara kredit konsumer ditargetkan tumbuh 30 persen. Kredit komersial dan kecil masing-masing diharap meningkat 25 persen.
Zulkifli menjelaskan bahwa porsi kredit Mandiri paling banyak terdapat pada kredit produktif. "Kredit konsumer hanya 13,8 persen, termasuk di dalamnya KPR," kata dia. Hampir separuh kredit disalurkan pada korporat, 27 persen kredit komersial, 9 persen termasuk kredit usaha kecil dan 4 persen kredit mikro.
Mandiri juga masih memiliki kredit yang belum tersalurkan dengan jumlah sekitar Rp 25 triliun. "Dana ini menunggu saatnya digunakan, kami tak bisa memaksa karena harus menyesuaikan dengan pengusaha," kata dia. Sebesar Rp 11 triliun dikomitmenkan untuk pembangunan jalan tol.
Zulkifli menyatakan terus berupaya untuk menurunkan suku bunga. Hal ini juga didorong oleh persaingan di pasar. "Tak mungkin tetap dengan bunga tinggi sementara bank lain turun," kata dia.
Setahun terakhir best lending rate Mandiri turun dari 10,89 persen menjadi 8,6 persen. "Sudah turun signifikan hingga satu digit," kata dia. Adapun net interest margin sekitar 5,1 hingga 5,2 persen.
FAMEGA SYAVIRA