TEMPO Interaktif, Cirebon - Jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) tidak akan membelah atau menabrak Pesantren Babakan Ciwaringin. Kesepakatan ini tertuang antara Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Agama serta KH Maktum Hanan, salah satu pimpinan Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, usai Salat Jumat (23/7) sekitar pukul 14.00 WIB, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Agama Suryadarma Ali serta salah satu pimpinan pesantren Babakan Ciwaringin KH Maktum Hanan bertemu secara tertutup. Pertemuan dilakukan di rumah pribadi KH Maktum Hanan yang selama ini dikenal keras menolak pembangunan tol Cikampek-Palimanan.
Kepada Tempo, KH Zamzani mengungkapkan pertemuan tersebut memang dimaksudkan untuk membahas pembangunan tol Cikampek-Palimanan yang sempat tertunda. "Selama ini pesantren menolak keras pembangunan tol Cikapa karena tol itu justru membelah kawasan Pesantren Babakan Ciwaringin," katanya. Demo sebagai bentuk penolakan itu pun sempat terjadi beberapa kali.
Namun dalam pertemuan sore hari ini akhirnya disepakati jika Pesantren Babakan Ciwaringin menyetujui dibangunnya tol Cikapa. "Namun dengan syarat tol itu tidak akan membelah dan menabrak pesantren," katanya.
Syarat itu pun disetujui oleh kedua menteri sehingga pembangunan tol Cikapa pun bisa dilanjutkan. Pihak pesantren pun tidak mempermasalahkan jika tol itu akan melewati bagian selatan maupun utara dari pesantren seperti yang selama ini dipermasalahkan. "Yang terpenting tidak menabrak atau membelah pesantren, itulah kesepakatannya," katanya.
Pihak pesantren pun, lanjut Zamzani, meminta maaf atas berbagai peristiwa tidak enak yang selama ini mewarnai rencana pembangunan tol Cikapa. Zamzani pun mengungkapkan dengan adanya pertemuan tadi sore berarti permasalahan yang menyangkut pembangunan tol Cikapa dianggap selesai.
Sementara itu KH Maktum Hanan meminta agar masing-masing pihak bisa menjaga kondisi daerah masing-masing agar tetap kondusif. "Dengan adanya kesepakatan ini kami berharap menteri bisa bekerja lebih tenang, santri pun bisa belajar lebih tenang juga," katanya.
IVANSYAH