TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala SD Negeri 012 Rawamangun, Jakarta Timur, Yitno Suyoko, tantang Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk mengaudit dana Block Grant--dana pembinaan RSBI dari APBN--sebesar Rp 900 juta, yang diterima sekolahnya sejak 2007.
Dia juga menantang pihak yang meragukan akuntabilitas pemakaian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di sekolahnya. "Soal dana saya transparan. Buktinya sekarang semua bantuan itu sedang diaudit akuntan publik," ujar Yitno pagi ini.
Yitno, yang kemarin (25/7) dipanggil Polda Metro Jaya, menerangkan, dana BOS diterima sekolahnya setiap tahun rata-rata Rp 300-an juta. Dari dana itu tiap siswa yang berjumlah 700-an mendapat kira-kira Rp 400 ribu per tahun. Menurut Yitno dana ini dicairkan dari Kementerian Pendidikan setiap bulannya ke sekolah-sekolah. "Dana ini dari APBN," tuturnya.
Sementara, dana Block Grant diterima sejak SD Negeri 012 dipimpin oleh Tien Yuniarti pada 2007. Waktu itu, dijelaskan Yitno, Tien menerima Rp 500 juta. Kemudian pada 2008, saat sekolah dipimpin Sugeng Sulistyo, Block Grant yang cair sebesar Rp 300 juta. Saat masa peralihan dari Sugeng ke Yitno, sekolah ini cuma mendapat Rp 100 juta. "Total semuanya adalah Rp 900 juta," ujarnya.
Sekolah ini juga mendapat dana dari sumbangan organisasi komite sekolah. Komite menentukan bahwa setiap murid bisa menyumbang Rp 140 ribu per bulan. Sumbangan ini tidak wajib, dan diperuntukan sebagai subsidi silang untuk siswa tidak mampu. Dana ini juga untuk menafkahi 12 tenaga honorer, 4 sekuriti, dan dua tenaga administrasi, yang bekerja di sekolah tersebut.
HERU TRIYONO