TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Zulkifli Zaini berharap bisa melepas saham bank tersebut di PT Garuda Indonesia (Persero) dengan nilai Rp 1 triliun."Mudah-mudahan bisa dilepas dinilai RP 1 triliun," kata Zulkifli usai rapat koordinasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kementerian Koordinator Perekonomian hari ini.
Zulkifli mengatakan, bank pelat merah itu mempunyai saham di Garuda sebesar 10,6 persen yang harus dijual. Soalnya, Peraturan Bank Indonesia tidak membolehkan kepemilikan saham di luar usaha perbankan."Jadi kita harus penuhi aturan itu," katanya.
Menurut Zulkifli, penjualan saham Mandiri itu rencananya akan dilakukan bersamaan saat Garuda Indonesia melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini. Ia mengatakan rencananya IPO Garuda akan dilakukan sebelum Desember tahun ini. "Begitu Garuda IPO kita berharap bisa menjual saham yang 10,6 persen itu," katanya.
Penjualan saham di Garuda ini, kata Zulkifli, akan menambah target penagihan dari debitur-debitur macet Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun. "Seperti Benua Indah, Jayanti dan lain-lain akan kita tagih," katanya.
Hingga Juni lalu, kata Zulkifli, Bank Mandiri sudah berhasil menagih Rp 600 miliar dari kredit-kredit bermasalah tersebut. Ia berharap pada enam bulan berikutnya bisa menagih Rp 400 miliar. "Itu diluar penjualan saham Garuda."
IQBAL MUHTAROM