Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duh, Nilai Murid SMA Unggulan di Makassar Dikatrol

image-gnews
Sejumlah calon siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mengisi formulis pendaftaran Peserta Didik Baru di  Jakarta (28/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
Sejumlah calon siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mengisi formulis pendaftaran Peserta Didik Baru di Jakarta (28/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO Interaktif, Makassar - Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud B.M. berjanji mengusut kasus dugaan penggelembungan nilai siswa baru Sekolah Menengah Atas Negeri 2. Sejumlah siswa yang tidak lulus tes di sekolah unggulan di Kota Makassar ini diterima setelah nilai ijazahnya di-markup.

"Saya belum menerima laporan masyarakat maupun dari internal sekolah. Namun pembentukan tim investigasi dimungkinkan untuk mengecek dugaan tersebut. Jika benar, tentu akan ada sanksi," ujar Mahmud kemarin.

Kasus penggelembungan nilai itu diungkap oleh salah satu guru SMA Negeri 2. Guru tersebut datang ke kantor Tempo, Jumat pekan lalu. Ia menyerahkan beberapa dokumen, di antaranya daftar siswa berinisial Map dan Mar. Karena nilai ijazah dan nilai tes tak mencukupi untuk diterima di SMA Negeri 2, angka ujian akhir nasional mereka didongkrak.

Guru tersebut memaparkan nilai bidang studi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris siswa Map, yakni 8,00 dan 7,80, kemudian dikatrol, masing-masing menjadi 8,40 dan 8,80. Nilai bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan alam siswa berinisial Mar, yaitu 7,80 dan 8,00, juga disulap menjadi 8,80 dan 8,75. Sehingga keduanya masuk daftar siswa yang diterima, yang semula skornya 13 koma sekian menjadi minimal 15,11.

Mahmud akan sangat berhati-hati dalam mengungkap perkara ini. Jangan sampai, kata dia, siswa yang sudah mulai belajar menjadi korban. "Bisa saja ada motif tertentu yang bertujuan mengacaukan kegiatan belajar sekolah," katanya, khawatir.

Orang tua siswa Map saat dihubungi Tempo menampik kabar bahwa anaknya diterima di SMA Negeri 2 dengan cara nilainya didongkrak. "Semenjak di bangku SMP, anak saya sering mendapat ranking. Ketika mengikuti seleksi masuk SMA Negeri 2 hasilnya baik, di atas standar yang ditetapkan," kata ibu yang minta namanya tak disebut itu.

Jumlah siswa yang nilainya digelembungkan mencapai 48 anak. Awalnya, skor rata-rata mereka sekitar 13,00, tapi kemudian diubah menjadi minimal 15,00. Angka inilah yang dipakai syarat oleh panitia seleksi untuk menentukan siswa yang diterima di SMA Negeri 2.

Kejanggalan lain yang ditemukan dalam penerimaan siswa baru SMA Negeri 2 adalah calon siswa yang nilai tes seleksinya rendah ternyata diluluskan berdasarkan keputusan kepala sekolah. Mereka yang menikmati kebijakan khusus pemimpin sekolah ini berjumlah 13 siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zainuddin Saleh, sekretaris panitia penerimaan siswa baru SMA Negeri 2, mengakui ada siswa baru yang sebenarnya tidak lulus seleksi. Menurut dia, panitia tidak ikut campur soal ini. "Itu sepenuhnya kewenangan kepala sekolah. Beliau semua yang atur tentang hal tersebut," kata Zainuddin.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Makassar Abdul Wahab mengatakan belasan siswa yang tidak lulus seleksi kemudian dinyatakan diterima karena untuk memenuhi kuota. Tahun ini, kata dia, sekolah unggulan di Jalan Baji Gau, Makassar, itu menerima 288 murid baru.

Angka tersebut sudah termasuk tujuh siswa yang dinyatakan tidak naik kelas. Jumlah pendaftar sebanyak 1.011 calon siswa, mereka memperebutkan 281 kursi yang tersedia. "Tujuh siswa yang dinyatakan tinggal kelas itu pindah," kata Abdul Wahab ketika dimintai konfirmasi oleh Tempo.

Pengisian bangku kosong itulah yang menjadi wewenang penuh atau hak prerogatif dirinya untuk menentukan siapa siswa yang diterima. Abdul Wahab tidak menjelaskan kriteria siswa susulan yang diterima. "Saya punya hak penuh mempertimbangkan dan menentukan siapa siswa yang bisa diterima," kata dia.

Menurut Wahab, kriteria siswa baru susulan tidak diatur oleh dinas pendidikan karena memang diserahkan kepada kepala sekolah untuk mengaturnya. Alasan menerima 13 siswa tidak lulus tes itu, kata dia, karena mereka yang pertama kali mendatangi sekolah. Soal isu adanya kedekatan orang tua siswa dengan dirinya, Abdul Wahab menjawab, "Hal tersebut tidak menjadi prioritas."

Ihwal penggelembungan nilai, dia membantahnya. "Saya tidak tahu itu. Seleksi masuk ke SMA Negeri 2 sangat ketat dan tidak mungkin panitia mau melakukan perubahan nilai," ujar Abdul Wahab, menepis.

MUH SOPHIAN AS | ABDUL RAHMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

52 hari lalu

Puluhan siswa dan keluarga beserta relawan melakukan unjuk rasa didepan kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Pada aksinya mereka menuntut pemerintah untuk mencari solusi terhadap 14 siswa SMA - SMK kurang mampu di Depok yang terancam putus sekolah karena tidak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan alasan kuota sudah penuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.


Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

21 Februari 2024

Masalah Berulang PPDB Sistem Zonasi
Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

Meski niatnya baik, skema seleksi masuk sekolah baru masih berpotensi menimbulkan berbagai masalah baru. Dianggap kurang adil dan berpotensi diakali.


Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

11 Januari 2024

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

PPDBM merupakan jalur penerimaan calon peserta didik jenjang madrasah mencakup RA, MI, Mts dan MA.


10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

4 Januari 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

Simak di sini daftar SMA terbaik di Tangerang.


10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

3 Januari 2024

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

SMA terbaik di Bekasi, yakni SMA Penabur, SMA Marsudirini, SMAN 1 Bekasi


Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

4 Desember 2023

Bryan Herdianto, siswa SMAS Kanisius DKI Jakarta peraih medali perunggu pada International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) Polandia 2023 menjadi petugas penjaga teleskop saat pengamatan Blue Moon di Planetarium Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

Bagi penduduk DKI Jakarta, ini 10 daftar SMA terbaik di Jakarta berdasarkan nilai UTBK tahun 2022.


Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

20 Oktober 2023

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 telah berlangsung di seluruh daerah di Indonesia


Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

30 September 2023

Polresta Bogor Kota mengumumkan lima tersangka pemalsuan Kartu Keluarga untuk PPDB 2023 di Kota Bogor, Jumat 29 September 2023.  Di antara kelimanya adalah pegawai honorer kelurahan. Tempo/M. Sidik Permana
Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

Di antarra lima tersangka pemalsuan KK untuk PPDB Kota Bogor itu terdapat seorang pegawai honorer kelurahan.


Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

17 September 2023

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

Pelaksanaan PPDB 2023 lalu memang banyak mendapat sorotan, utamanya terkait dengan berbagai dugaan kecurangan.


Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

17 September 2023

Sejumlah wali murid bersama massa yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar melakukan aksi Ngaruwat Massal PPDB 2023 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 24 Juli 2023. Aksi itu diikuti para orang tua yang kesulitan memasukan anaknya ke sekolah negeri akibat sistem zonasi dan dugaan kecurangan pada PPDB 2023. TEMPO/Prima Mulia
Evaluasi Kemendikbudristek tentang PPDB Zonasi: Paling Banyak Manipulasi KK

Penyimpangan terbanyak dalam seleksi PPDB adalah manipulasi kartu keluarga (KK).