“Dikhawatirkan tidak bisa langsung memahami program pembangunan yang saat ini sedang dijalankan,” terang Bibit seusai melantik Bupati-Wakil Bupati Kebumen, Buyar Winarso-Djuwarni, Senin (26/7).
Bibit mengatakan, tahun ini ia melantik 17 kepala daerah terpilih di Jawa Tengah. Ia mengatakan, jika bupati yang baru tidak mampu memahami program percepatan pembangunan, maka akan terjadi perlambatan pembangunan.
Tahun ini, sebut Bibit, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah mencapai 6,5 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6 persen.
Percepatan pembangunan Jawa Tengah tahun ini hingga tahun depan diprioritaskan kepada sektor pertanian, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Ia berharap kepala daerah terpilih segera ‘nyetel’ dengan program pembangunan yang sudah diprogramkan pemerintah provinsi.
Pelantikan Bupati Kebumen sendiri dihadiri oleh sekitar 1.300 undangan. Selain pejabat pemerintah kabupaten dan provinsi, beberapa anggota DPR RI juga terlihat mengikuti acara pelantikan tersebut.
Meski sudah dilantik, kasus pelanggaran Pilkada hingga saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kebumen, Suratno mengatakan, sebanyak tujuh berkas kasus masih ditangani pihak kepolisian. “Kasusnya soal politik uang dan bagi-bagi sembako dengan barang bukti sebanyak Rp 1 juta,” katanya.
Bibit mengatakan, selama ini Kebumen termasuk daerah yang sangat bergantung pada pemasukan keuangan dari pemerintah pusat dan provinsi. Belanja APBD Kebumen tercatat Rp 1 triliun. Sementara pendapatan asli daerah hanya Rp 67 miliar. “Saya berharap bupati terpilih bisa meningkatkan perekonomian daerah, dan jangan sampai korupsi,” tegasnya.
ARIS ANDRIANTO