TEMPO Interaktif, Subang - Ribuan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang berada di sejumlah pangkalan, agen dan Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulp Elpiji yang berada di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, ditemukan dalam kondisi rusak.
Temuan ribuan tabung gas elpiji yang rusak tersebut, diperoleh tim Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Subang yang melakukan operasi mendadak ke sejumlah pangkalan, agen dan SPBE, Senin (26/7).
"Ya, ada 1.200-an tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram yang kami temukan dalam kondisi rusak," kata Bambang Hartoyo, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Subang, di lokasi SPBE Pagaden.
Kerusakan pada tabung gas tersebut membuat tabung banyak yang bocor. Tabung-tabung tersebut meski sudah memiliki label SNI nyaris tak terlihat karena mengalami karatan yang akut. "Kami minta supaya pihak pangkalan, agen dan SPBE tidak lagi memasarkan gas elpiji dengan tabung yang bocor tersebut, karena sangat membahayakan," tutur Bambang.
Budi Mulyana, Kepala Operasi SPBE Pagaden, memastikan bahwa pihaknya tidak akan memakai kembali tabung yang sudah rusak yang sduah digudangkan itu. "Kami segera mengembalikannya kepada pihak Pertamina," kata Budi.
Menurut Budi, rusaknya ribuan tabung gas elpiji tiga kilo graman tersebut, disebabkan pada saat pihak agen atau pangkalan mengembalikan tabung-tabung itu untuk diisi ulang, melakukannya dengan cara yang ceroboh. "Dilempar-lemparkan, sehingga besi tabung satu sama lain beradu dan menimbulkan kerusakan dan kebocoran," kata Budi.
Senin pagi, Nenden, seorang warga Kampung Karangsari, Kelurahan Soklat, melaporkan ihwal tabung gas elpiji tiga kilo gram miliknya bocor. Peristiwa itu diketahuinya, ketika Nenden akan memasang slang regulator. "Baru saja akan memasang regulator ke hulu tabung, tiba-tiba saya mencium bau gas. Proses pemasangan regulator pun saya hentikan," kata Nenden.
Khawatir meledak seperti kejadian di tempat-tempat lain, Nenden lalu melakukan pengecekan tabung gas dengan cara menenggelamkannya ke dalam bak air. "Ternyata mengeluarkan gelembung," kata Nenden. Akhirnya Nenden pun urung menggunakan tabung gas bermasalah tersebut.
NANANG SUTISNA