TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk memastikan keselamatan pengunjung, Senayan City menggelar program simulasi evakuasi dan penanggulangan kebakaran Selasa pagi ini (27/7). Dalam simulasi ini Senayan City bekerjasama dengan Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran.
"Kebakaran bisa menimpa kapan saja dan dimanapun, termasuk mal," ujar CEO Senayan City, Handaka Santosa saat jumpa media. Menurut Handoko, pihaknya telah mempersiapkan berbagai prosedur penanganan standar situasi darurat. Seperti pemeliharaan dan pengecekan peralatan penunjang keselamatan.
Saat simulasi, tampak karyawan Management Building, tim Costumer Service, Tenant Relations dan lainnya yang berjumlah sekitar 10 ribu orang dievakuasi petugas, ketika alarm kebakaran bunyi. Suasana gedung panik, karena lift dan eskalator dimatikan. Para awak mal kemudian digiring tim pengontrol massa melewati tangga darurat untuk bisa keluar gedung.
Pada simulasi, skenario indikasi terjadinya kebakaran berawal dari adanya asap di area parkir lantai enam. Asap--yang sebenarnya fogging ini-- memenuhi area parkir itu hingga terlihat keluar gedung. Pada skenario ini terdapat korban tejebak di dalam lift dan ruang perkantoran.
Tim kebakaran mal yang berusia tiga tahun ini bekerja sama dengan Sudin Kebakaran Jakpus memakai berbagai peralatan penyelamatan luar, salah satunya Evacuation Escape Chute--parasut berbentuk spiral untuk menurunkan korban dari lantai satu. Tim juga memakai metode Oriro, dengan menurunkan korban dari lantai lima dengan tali katrol.
Setelah seluruh awak dapat dievakuasi, tim kemudian mendata untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung. Handaka berharap, simulasi ini membentuk perasaan aman dan nyaman bagi pengunjung. Pelatihan ini merupakan kali ketiga digelar di Senayan City.
HERU TRIYONO