TEMPO Interaktif, Poso - Jalan trans Sulawesi yang terletak di jalur Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dilanda longsor dan ambles. Akibatnya transportasi lintas Sulawesi putus total. Para pengguna jalan terpaksa menginap dalam mobil sampai perbaikan jalan selesai dilakukan.
Pengamatan di lapangan, Minggu (1/8), upaya perbaikan jalan Trans Sulawesi yang ambles dan longor terus dilakukan. Jalan ambles yang mencapai kedalaman sekitar 70 centimeter itu terletak poros jalan di Desa Pandiri, Kecamatan Lage. Selain itu, ada sekitar tujuh titik longsor di kawasan tersebut. Jalan ambles dan longsor tersebut terjadi sejak Sabtu (31/7) yang disebabkan hujan deras sepanjang hari.
Pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WITA hingga Ahad ini, ratusan kendaraan yang melintasi jalur trans Sulawesi terhenti total karena sebuah truk besar bermuatan ikan segar tergelincir di badan jalan yang ambles. Upaya perbaikan dan penarikan mobil terkendala hujan. Para pengemudi dan penumpang bus terpaksa tidur di dalam mobil sampai menunggu perbaikan jalan selesai.
Salah satu penumpang bus jurusan Toraja-Manao, Ike, terpaksa tidur dalam bus sampai perbaikan jalan selesai. Nasib apes lainnya dialami para pengguna jalan dari Bungku-Palu yang akan melanjutkan penerbangan Palu-Jakarta pada Minggu pagi.
“Padahal pagi ini (Minggu) mau ke Jakarta, pesawat dari Palu. Kalau begini terpaksa gagal berangkat,” jelas Ode, salah satu warga Bungku.
Trans Sulawesi di jalur Poso kerap mengalami banyak kerusakan karena setiap hari dilalui kendaraan berat dari proyek PLTA Poso. Kerusakan diperparah dengan perambahan hutan yang mengakibatkan perbukitan di atas jalan trans Sulawesi sering longsor bila terus dilanda hujan.
Seorang warga Poso, Masnan mengatakan bila terjadi longsor, upaya perbaikan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Poso sangat lambat sehingga antrean kendaraan mencapai puluhan kilometer tak bisa dihindari. “Ini sudah sering terjadi, tiap hujan deras pasti macet di sini,” katanya.
M Darlis