"Negara kita negara bebas, di sini semua diperbolehkan berorganisasi," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, kemarin. Boy yakin semua organisasi sebenarnya bertujuan baik, tapi dalam perjalanannya ada oknum yang memanfaatkannya untuk tujuan yang tidak baik.
Ia pun menegaskan, dalam menangani kerusuhan Rempoa, polisi masih mengutamakan pendekatan persuasif terhadap tokoh-tokoh organisasi tersebut. "Mudah-mudahan para tokoh ini bisa melakukan penyuluhan," ucapnya.
Bentrokan anggota FBR dengan warga Rempoa, termasuk dengan anggota Forum Komunikasi Anak Betawi, Kembang Latar, dan Pemuda Pancasila, terjadi Sabtu malam lalu. Akibat bentrokan tersebut, tiga orang terluka, satu mobil dan dua sepeda motor hangus terbakar. Insiden bermula dari kelompok FBR yang tak terima bendera mereka dicabut. Anggota FBR kemudian berdatangan ke lokasi.
Kemarin, dalam pertemuan di Markas Polda Metro Jaya, petinggi keempat organisasi masyarakat yang terlibat dalam bentrokan Rempoa sepakat berdamai. Keempatnya juga meminta maaf kepada masyarakat atas ulah anggota mereka.
"Kami mohon maaf dan menyatakan penyesalan yang sedalam-dalamnya atas peristiwa kemarin," ujar Ketua Umum FBR Lutfi Hakim. Lutfi meminta para anggota FBR tidak mudah terpancing.
Permintaan maaf disampaikan pula oleh Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi Husein Sani, Ketua Umum Kembang Latar Bahyudin, dan Ketua Umum Pemuda Pancasila Roberto Rou.
Meskipun para pemimpin keempat organisasi tersebut sudah meminta maaf, polisi tetap menahan dua tersangka pemilik senjata tajam dalam kerusuhan yang meluas hingga ke Pondok Indah itu. "Mereka langsung ditahan di Polres Jakarta Selatan," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar. Adapun 31 orang lainnya masih diperiksa di Polres Jakarta Selatan.
Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 Darurat tentang Kepemilikan Senjata dengan ancaman hukuman di atas lima tahun. Dalam penyisiran lapangan, polisi menyita 16 senjata tajam, di antaranya pedang samurai dan golok. Polisi juga menyita 15 sepeda motor, dua di antaranya hangus. Untuk meredakan konflik, polisi kemarin tetap berjaga di lokasi.
PINGIT ARIA | ARIE FIRDAUS | EFRI