TEMPO Interaktif, Yogyakarta-Sebanyak 75 persen hasil panen cabai merah keriting di Yogyakarta dikirim ke luar kota. Sebab kwalitas cabai yang ditanam di pesisir pantai selatan Yogyakarta lebih baik dan diminati oleh konsuman dari pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.
“Kantung-kantung cabai di Bantul dan Kulon Progo, sebaigan besar hasil panen justru dibeli oleh pengepul dan dikirim ke luar daerah, bahkan mencapai 75 persennya,” kata Retno Setyowati, Sekretaris Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, hari ini.
Cara menjual cabai dengan mekanisme lelang, sehingga petani menerima uang tunai dan dengan harga yang tinggi. Harga cabai merah keriting memang stabil, tetapi stabil di angka yang tinggi. Di tingkat petani hingga hari ini, harga cabai merah keriting di Kulon Progo mencapai Rp 30. 500 per kilogram. Sehari sebelumnya cabe dihargai Rp 32 ribu per kilogram .
Di Yogyakarta, kata Retno, terdapat 7.000 hektare lahan tanam cabai yang tersebar di pesisir pantai (lahan pasir) dan lahan pertanian non pesisir. Pada lahan tanam 1. 000 meter persegi dalam satu kali petik bisa memanen 5 kwintal cabai. Sedangkan panen cabai bisa mencapai 15 kali petik per lima hari atau tergantung perawatan tanaman. Umur tanaman cabai siap petik setelah 70 hari dari waktu tanam.
“Para petani kan lebih memilih harga tertinggi, kami tidak bisa mencegah jika cabai itu keluar dari Yogyakarta,” kata dia.
Baca Juga:
Menurut Widodo, salah satu petani cabai di lahan pasir Kulon Progo cabai yang sudah dipanen selalu diborong habis oleh para pengepul melalui mekanisme lelang. Para petani saat ini juga menambah lahan tanam cabai yang sebelumnya ditanami dengan sayuran lainnya.
“Harga cabai saat ini memang menggiurkan, maka para petani menambah lahan garap khusus untuk cabai merah keriting,” kata dia saat dihubungi melalui telepon.
Namun, kata dia, hasil panen di dua bulan terakhir ini menurun akibat cuaca yang kurang bersahabat. Akibatnya sebagian pohon cabai terserang penyakit. Ia mencontohkan, sebelumnya pada lahan 1.000 hektare, para petani bisa memanen sebanyak 80 ton. Tetapi saat ini hanya mencapai 70 ton saja.
Harga cabai yang melangit memberi keuntungan besar bagi petani . Sebelum ada kenaikan harga cabai yang fantastis itu, harga cabai di tingkat petani paling tinggi hanya Rp 17 ribu per kilogram, bahkan jika pasaran cabai sedang rendah hanya laku Rp 2.000 per kilogram.
Menurut Hardiyanto, pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta, supaya harga cabai stabil di level bawah, masyarakat diimbau untuk mengurangi konsumsi cabai. Toh, orang tidak akan mati jika tidak makan dengan cabai. “Lebih baik uangnya dibelanjakan ikan atau telur,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH