Sedangkan peningkatan impor tercatat lebih tinggi yaitu mencapai 52 persen dan 46 persen untuk sektor non migas. Menurut Mari, peningkatan impor ini terjadi karena terkait dengan peningkatan investasi. Menurutnya tren biasanya menunjukkan kenaikan nilai investasi biasanya diikuti dengan peningkatan nilai impor yang cukup tajam.
"Ini merupakan pickup dari investasi juga, selama investasi itu dilakukan untuk barang modal. Bahan baku penolong itu kan masuknya kedalam peningkatan kapasitas produksi yang intinya akan memenuhi permintaan dalam negeri atau ekspor," ujarnya.
Negara tujuan ekspor utama Indonesia tidak berubah yaitu Jepang, Cina, Eropa dan Amerika. Pangsa pasar ekspor RRT saat ini sekitar 10,5 persen, Amerika 10,2 persen, Jepang dan Uni Eropa sama-sama 12, 9 persen. Berikutnya baru Singapura dan negara-negara Asia. Namun secara umum pangsa pasar terbesar ekspor Indonesia adalah negara-negara Asia.
KARTIKA CANDRA