TEMPO Interaktif, Ambon: Pemerintah Provinsi Maluku dan Provinsi Henan, Cina, malam ini menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pertambangan, pertanian, kebudayaan, dan industri. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Swiss-Belhotel, Ambon. Maluku diwakili oleh Gubernur Karel Albert Ralahallu sedangkan Henan diwakili Senior Colsultant of Henan Provence Government Wang Quanshu.
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengatakan, penandatanganan Master of Understanding (MoU) ini merupakan satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Maluku dan Provinsi Henan. Dengan kerjasama ini diharapkan ada peningkatan teknologi pada sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan produksi beras, khususnya di Pulau Seram dan Pulau Buru. Kedua pulau itu memiliki potensi pertanian yang besar. "Kemampuan masyarakat Henan memproduksi beras antara 10 - 12 ton per hektare, patut dikembangkan di Maluku," kata Karel.
Sedangkan Wang Quanshu mengatakan, Henan dengan jumlah penduduk sekitar 100 juta jiwa, menjadi provinsi pertanian terbesar dan utama di Cina.
Gubernur Maluku bersama rombongannya mengunjungi Provinsi Henan pada Januari lalu. Sedangkan Wakil Gunernur Henan, melakukan lawatan ke Maluku, pada Juni lalu.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Fatani Sohulauw, menyambut baik kerja sama tersebut karena bisa membawa keuntungan besar bagi daerah dan masyarakat Maluku. "DPRD telah memberikan dukungan politik atas kerja sama itu," katanya
MOCHTAR TOUWE