Berdasarkan perhitungan formula harga patokan minyak Indonesia (ICP), harga rata-rata minyak mentah menjadi US$ 73,75 per barel, atau turun US$ 1,52 per barel dari bulan sebelumnya US$ 75,27 per barel. Adapun harga Minas/SLC mencapai US$ 75,10 per barel, turun US$ 3,14 dari bulan sebelumnya US$ 78,24 per barel.
Faktor penyebab penurunan antara lain terjadi kenaikan stok minyak mentah komersial Amerika menjadi 360,8 juta barel yang melebihi ekspektasi para analis pasar. Penurunan juga akibat Badan Energi Internasional (IEA) yang memperkirakan pertumbuhan suplai minyak mentah negara non-OPEC untuk 2010 mencapai 0,8 juta barel per hari, peningkatan tertinggi sejak 2003 dan 2004.
Badai Alex dan Bonnie, yang sebelumnya sempat dikhawatirkan menurunkan produksi, ternyata tidak terlalu berdampak terhadap operasional fasilitas produksi minyak dan kilang di wilayah Teluk Meksiko. Namun, rendahnya pertumbuhan permintaan energi dan kondisi perekonomian Amerika dan Cina yang melambat turut mengkhawatirkan investor.
“Kekhawatiran pasar bahwa perekonomian AS kembali melemah dalam waktu dekat setelah Gubernur Bank Amerika Serikat mengatakan proyeksi perekonomian Amerika masih suram, serta indeks kepercayaan konsumen yang anjlok hingga titik terendah dalam lima bulan terakhir, juga mempengaruhi harga minyak internasional selama Juli,” kata Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral seperti yang dikutip dari laman resminya, Rabu (4/8).
BOBBY CHANDRA