TEMPO Interaktif, Bandung - Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengerahkan sejumlah astronom pemantau hilal penanda awal puasa Ramadhan. Pemantauan mulai dilakukan Selasa (10/8) besok di berbagai daerah.
Anggota tim pemantau hilal dari Observatorium Bosscha Dhani Herdiwijaya mengatakan, delapan astronom terbagi dalam dua tim. Mereka memantau di sekitar kawasan Lembang. "Satu tim di bukit dekat Bosscha, tim lainnya memakai teropong kecil di dalam kubah observatorium," katanya, Senin (9/8).
Baca Juga:
Hari ini, Bosscha mulai mempersiapkan peralatan yang akan dipakai. Selain teleskop, juga komputer karena pantauan itu rencananya akan disiarkan streaming. Menurut Dhani, pemantauan hilal akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (10/8) besok hingga pukul 18.30 WIB. Waktu itu dipilih sesuai konjungsi bulan sabit yang dimulai pukul 10.00 WIB. "Hari ini bulan masih dibawah ufuk semua, " ujarnya.
Sejauh ini, ia belum bisa memperkirakan jatuhnya awal Ramadhan karena pengamatan sangat bergantung pada cuaca cerah. Cuaca di Lembang sering kali mendung.
Peneliti astronomi dari Lapan Thomas Djamaluddin memperkirakan puasa akan dimulai lusa. "Awal Ramadhan diperkirakan 11 Agustus, walau ada potensi perbedaan, " katanya kepada Tempo, Senin (9/8).
Perhitungan tersebut berdasarkan kriteria Lapan, diantaranya umur hilal harus lebih dari 8 jam, kemudian jarak sudut bulan dengan matahari harus lebih dari 5,6 derajat. Beda tinggi hilal pun harus lebih dari 3 derajat, bukan 2 derajat seperti yang umum dipakai saat ini.
ANWAR SISWADI