TEMPO Interaktif, Balikpapan-Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyatakan ada kelangkaan pasokan sembilan bahan pokok (sembako) di beberapa wilayah di Kutai Barat menjelang bulan Ramadhan. Kelangkaan ini menyebabkan terjadinya kenaikan harga beberapa kali lipat dari harga biasanya.
“Harga beras sekilo saja bisa melambung jadi Rp 200 ribu di Muara Bakung dan sekitarnya,” kata Kepala Biro Operasi Polda Kalimantan Timur, Komisaris Besar Jusman Aer, Rabu (11/8).
Selain kelangkaan sembako, menurut Jusman, masyarakat Kutai Barat juga kesulitan memperoleh pasokan bahan bakar minyak (BBM) solar dan premium. Stasiun pengisian BBM umum (SPBU) Pertamina kehabisan pasokan minyak dari depo Balikpapan.
Sehubungan masalah ini, Jusman mengatakan, polisi sedang menyelidiki kelangkaan sembako serta BBM di Kutai Barat menjelang bulan Ramadhan. Polisi akan diminta menindak saat ditemukan dugaan pidana sehingga menyebabkan kelangkaan sembako dan BBM di Kutai Barat.
Pantauan Tempo, kelangkaan BBM juga terjadi di Balikpapan dan Samarinda, dua kota besar Kalimantan Timur. Sejumlah SPBU memasang papan bertuliskan stok solar dan premium sedang kosong.
Antrian mobil pembeli solar terjadi di SPBU Batu Ampar, Stal Kuda dan Gunung Malang . Antrian didominasi mobil truk dan alat angkut kendaraan berat telah menyebabkan kemacetan kendaraan pengguna jalan di kawasan SPBU tersebut.
Juru bicara PT Pertamina Unit Pemasaran VI Balikpapan, Bambang Irianto, menyatakan kuota solar di Kalimantan Timur masih normal yaitu 193 ribu ton. Kondisi antrian ini lebih merupakan kepanikan masyarakat menjelang memasuki bulan Ramadhan.
Pemerintah menjatah Kalimantan Timur dengan pasokan BBM sebesar 290 ribu ton solar dan 389 ribu ton premium untuk kebutuhan setahun. Antrian kendaraan pembeli solar selalu terjadi setiap menjelang Ramadhan.
SG WIBISONO