Kelangkaan BBM yang terjadi di Bojonegoro , Jawa Timur, misalnya, menurut Vice President of Communication Pertamina, Muchamad Harun, terjadi karena pasokan yang semestinya diambil dari depot yang berada di Tuban dialihkan sementara waktu ke depot di Surabaya.
"Karena jaraknya bertambah, jadi kecepatan mobil tangki pengisinya agak terlambat," Kata Harun ketika dihubungi oleh Tempo, Rabu (11/8).
Pengalihan depot tersebut dilakukan oleh Pertamina, karena menurut Harun, terdapat perbaikan pipa di depot Tuban tersebut. "Perbaikannya mungkin memakan waktu hingga seminggu ini," lanjut Harun.
Harun berjanji bahwa keterlambatan pasokan di Bojonegoro tersebut akan segera selesai dalam waktu 1-2 hari mendatang. "Karena jarak tempuhnya menjadi 3 jam, jadi saat ini kami sedang menambah frekuensi mobil tangki agar permasalahan jarak tempuh bisa diatasi," ujarnya.
Untuk mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, Harun menegaskan bahwa stok yang terdapat di wilayah tersebut sebenarnya cukup. "Tapi permintaannya meningkat sangat tajam, ditambah ada armada yang masih dalam perbaikan," kata Harun.
Pertamina tengah mengatasi permasalahan tersebut dengan memperbaiki dan meminta bantuan armada dari wilayah lainnya untuk membantu pasokan BBM di Samarinda. Stok yang terdapat di Samarinda, tambah Harun, sebenarnya masih mencukupi hingga lima hari ke depan. Begitu juga solar mencukupi untuk 10 hari ke depan.
Bahkan kemarin, lanjut Harun, Pertamina memasok premium hingga mencapai 900 kilo liter, melebihi pasokan rutin yang biasanya mencapai 650 kiloliter perhari.
Peningkatan permintaan BBM secara nasional, menurut Harun , tercatat sangat meningkat pesat. Jika semester pertama tahun lalu permintaan mencapai 56.000 kiloliter, maka pada semester pertama tahun 2010 mencapai hingga 61.000 kiloliter. Dan kemarin tercata sampai 63.000 kiloliter.
Pertamia juga meminta maaf kepada masyarakat atas kelangkaan BBM yang terjadi akibat distribusi dan antisipasi yang kurang dari perusahaan pelat merah tersebut. "kami minta maaf kepada konsumen, masalah ini akan segera kami atasi," ujar Harun.
GUSTIDHA BUDIARTIE