TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Senen Ipda Suratno mengatakan sedang memeriksa kemungkinan adanya unsur kelalaian yang mengakibatkan kematian Basaira Naibaho, 73. Basaira jatuh dari lantai 8 gedung A RSCM sekitar pukul 03.30 dini hari kemarin (12/8). "Ini menyangkut nyawa. Polisi tidak menutup penyelidikan sebatas dugaan bunuh diri saja," kata Suratno pagi ini.
Setelah memeriksa tiga saksi, yaitu suster, sekuriti dan anak Basaira sendiri, polisi mendapat titik terang mengenai dugaan kelalaian itu. Suratno mengatakan, dengan penyakit Alzheimer atau pikun dan lever CH (Cerosis Hepatis) Basaira seharusnya mendapat penjagaan yang layak. "Keluarga membawa ke RSCM tentunya dengan tujuan menyembuhkan dia," kata Suratno.
Menurut keterangan anak Basaira, Lilin Abdil Purba, 37, kepada polisi mengarah pada dugaan bunuh diri. Lilin mengatakan, sebelum kejadian itu beberapa kali ibunya berkeliaran sendiri. Tak lama sebelum melompat, Basaira membuang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kamar Geriatri ke lobi tengah.
Basaira, menurut Lilin kepada polisi, keluar melalui jendela, dan melompati pagar yang tingginya cuma setengah meter. Salah satu suster yang merawat Basaira mengatakan, satu jam sebelumnya, ia baru saja mengecek keadaan Basaira di kamar. "Kami rutin mengontrol (Basaira)," ujar suster itu seperti ditirukan Suratno.
Polisi menilai harus ada kontrol yang baik terhadap penderita penyakit tertentu oleh orang-orang di sekitarnya.
HERU TRIYONO