TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mempersiapkan diri kemungkinan adanya serangan teroris pada perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-65 di Istana pada 17 Agustus nanti. Kepolisian Daerah Metro Jaya mempersiapkan 2.000 personel untuk pengamanan perayaan tersebut.
"Jumlah ini merupakan personel yang dikerahkan dari Polda Metro Jaya, belum bersamaan dengan yang lainnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Jumat (13/8).
Boy menjelaskan pengamanan akan dilakukan seketat mungkin. "Sama seperti dalam beberapa tahun belakangan ini," katanya. Dia menyatakan seluruh elemen pengamanan telah mempersiapkan diri dengan baik dalam proses penjagaan.
Terkait dengan adanya ancaman teroris, Boy menyatakan sudah ada prosedur penyisiran yang akan dilakukan untuk setiap orang yang masuk ke dalam wilayah Istana Negara. "Pihak dari intelijen dan aparat terkait sudah mempersiapkan diri," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa dalam setiap kegiatan yang akan berlangsung di Istana Negara
akan berada pada pengawasan ketat. "Termasuk dengan adanya kemungkinan demontrasi
yang berlangsung di Istana," katanya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan teroris mengincar peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-65 di Istana Negara, dua hotel, tiga kantor kedutaan besar negara asing, Mabes Polri, dan Markas Komando Brimob di Cikeru, Bandung. Pernyataan tersebut diungkap setelah penangkapan beberapa orang yang diduga terkait terorisme.
EZTHER LASTANIA