“Para pengetap BBM di SPBU yang menjadi penyebab kelangkaan di Kaltim,” kata Sekretaris Hiswana Migas Kalimantan, Fauzy Ascendhata, hari ini.
Dalam menjalankan aksinya, kata Fauzy, para pengetap mengelabui pihak operator SPBU. Misalnya dengan memodifikasi daya tampung tangki kendaraan roda dua dan empatnya.
Fauzy menyebutkan sebuah mobil modifikasi jenis mini Van mampu menampung BBM mencapai 100 liter dari semestinya hanya 40 liter. Demikian pula sepeda motor jenis Vespa yang mampu menampung BBM hingga 30 liter dari semestinya hanya 10 liter saja.
“Bayangkan kalau pengetap ini ada puluhan dan setiap hari menjalankan aksinya, pasti habis BBM SPBU,” kata Fauzy.
Keberadaan pengetap, menurut dia, banyak ditemui di kota atau kabupaten di Kalimantan Timur. Sebagian pelaku pengetap, kata dia, melakukan intimidasi terhadap petugas pengisian SPBU.
“Pernah ada kasus di Samarinda, petugas pengisian SPBU dipukul para pengetap ini,” ujarnya.
Fauzy meminta polisi untuk memantau proses pengisian BBM di SPBU dari ulah para pengetap. Dia juga meminta polisi memberantas praktek pengetapan BBM untuk menjaga pasokan bensin.
SG WIBISONO