Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak mampu Bayar Biaya Persalinan, Rumah Sakit Tahan Bayi

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Pamekasan - Seorang bayi laki-laki yang baru dilahirkan ditahan pihak  rumah sakit karena orang tuanya tak mampu membayar biaya persalinan.   Sakdiyah, 26 tahun, ibu dari bayi laki-laki yang baru dilahirkannya   di  rumah sakit umum daerah Pamekasan itu hanya menangis tersedu-sedu.  

"Saya tidak mampu bayar biaya persalinan, saya juga tidak punya kartu jaminan," kata Sakdiyah, Sabtu(14/8).   Pihak rumah sakit memperbolehkan Sakdiyah membawa pulang bayinya jika telah melunasi   biaya persalinan dengan operasi caesar sebesar Rp 8 juta.

Sudah enam hari anak pasangan suami istri Sakdiyah dan Rohman itu berada rdi RSUD  Pamekasan sejak dilahirkan Ahad (8/8) lalu lewat operasi caesar. Sebenarnya, Kamis (12/8),  pihak rumah sakit telah memperbolehkan Sakdiyah membawa pulang bayi ke rumahnya di Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.

Namun karena tak sanggup membayar biaya operasi caersar sebesar Rp 8 juta, perempuan yang berprofesi sebagai petani itu tidak diperbolehkan pulang sebelum semua biaya dilunasi. "Kami mau dapat dari mana uang sebanyak itu," ujar Sakdiyah.

Menurut Sakdiyah,  suami dan anggota keluarganya sudah berupaya membuatkan Surat Keterangan Tidam Mampu (SKTM). Namun pembuatan SKTM ditolak karena alamat rujukan pasien berasal dari Kecamatan
Blega Kabupaten Bangkalan dan bukan berasal dari Desa Campor, Pamekasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan alamat itu, kata dia, terjadi karena sebelum melahirkan dia sempat berkunjung ke rumah keluarganya di daerah Blega. saat itulah Sakdiyah merasakan mual hendak melahirkan dan langsung
dibawa ke Puskesmas Blega, namun karena tidak mampu dan kurang peralatan, dia pun dirujuk ke rumah sakit Pamekasan. "Sudah saya jelaskan, tapi SKTM tetap ditolak," katanya.

Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Daerah Pamekasan, dr Iri Agus Subaidi saat dikonfirmasi masalah tersebut menjanjikan akan  mencari solusi atas kesulitan yang dialami keluarga Sakdiyah. "Besok kami akan mencari solusi dari permasalahan ini,"  ujarnya singkat.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.


RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

Foto bayi kembar Jayred dan Jayden korban dugaan mal praktek RS OMNI di tangan ibunya Juliana Dharmadi. TEMPO/Dwianto Wibowo
RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.


BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

RSUD Pasar Minggu, Jakarta, 4 November 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .


Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.


RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.


Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.


BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

REUTERS
BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.


Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Ilustrasi bayi dalam inkubator. shutterstock.com
Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.


Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.


Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.