Kalla melihat, MOU itu merupakan tanda penegakkan kembali keadilan berbangsa. Ia menambahkan perundingan ini juga memiliki tiga buah gambaran. "Pertama itu menjadi kewajiban bagi kita untuk melaksanakan konstitusi, kedua ini menjadi pendekatan yang bermartabat dalam menyelesaikan kasus dan ketiga ini adalah kasus di antara kita sendiri,"katanya.
Dalam acara peringatan tersebut juga turut dihadiri ketua umum Muhammadiyah Din Syamsudin, jajaran menteri seperti Menkopolhukam Joko Suyanto, menteri BUMN Mustafa Abubakar, Sofyan Djalil, Juha Christensen, Tengku Malik dan juga Usman dari juru runding perdamaian RI-GAM.
MOU yang ditandatangani tepat 5 tahun yang silam di Helsinki merupakan perjanjian yang dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka. Konflik berkepanjangan yang telah berlangsung sejak tahun 1976 tersebut akhirnya diselesaikan melalui MOU Helsinki setelah sebelumnya juga dilakukan berbagai perundingan.
Ririn Agustia