Selama 2009, kata Presiden, laju inflasi berangsur-angsur terus menurun. Laju inflasi tahunan yang pada akhir 2008 mencapai sekitar 11,1 persen, menurun menjadi 2,8 persen pada akhir 2009. Angka ini di bawah sasaran yang ditetapkan Pemerintah yakni 4,5 persen.
Menurunnya laju inflasi sepanjang 2009 terutama dipengaruhi oleh rendahnya laju inflasi pada bahan makanan dan komponen barang-barang yang harganya ditetapkan pemerintah.
“Namun laju inflasi pada tahun ini diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga-harga komoditas global, dan inflasi mitra dagang utama Indonesia,” kata Presiden saat menyampaikan nota keuangan dan RAPBN 2011 di gedung DPR hari ini, Senin 16 Agustus 2010.
Perubahan iklim yang ekstrim juga telah berdampak pada menurunnya produksi pangan dunia. Penurunan produksi seperti gandum, gula dan jagung di tingkat global, berakibat pada meningkatnya harga pangan dunia dan mendorong terjadinya inflasi.
Menurunnya tekanan inflasi sepanjang tahun 2009, Presiden melanjutkan, telah direspon dengan penurunan BI rate sejak Januari 2009. Perkembangan itu mendorong suku bunga SBI 3 bulan rata-rata dalam tahun 2009 mencapai sekitar 7,6 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata suku bunga SBI 3 bulan pada 2008 yang mencapai sekitar 9,3 persen. Kondisi moneter yang stabil diperkirakan akan terus dapat dipelihara dalam tahun 2010 dan selanjutnya.
MARIA