Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri Ajun Komisaris Polisi Didit Prihantoro mengatakan kabar adanya kelompok penculik ini cukup meresahkan orang tua. Sejumlah sekolah menurut dia melaporkan adanya gerak-gerik mencurigakan dari seorang pria yang hendak menjemput siswa di gerbang sekolah. “Pihak sekolah harus meningkatkan keamanan,” kata Didit kepada Tempo, Senin (16/8).
Menurut Didit, modus yang kerap dipergunakan pelaku adalah berpura-pura mengenal korban dan keluarganya. Setelah bertatap muka, pelaku akan mengabarkan berita duka atau informasi lainnya agar bisa mengajak korban pulang. Biasanya kelompok ini selalu menggunakan kendaraan roda empat untuk menghindari kecurigaan.
Kejahatan seperti ini menurut Didit selalu terjadi di sekolah-sekolah ternama. Sebab para pelaku mengincar anak orang kaya untuk selanjutnya meminta sejumlah tebusan.
Namun akhir-akhir ini polisi juga menguak motif lain berupa persaingan bisnis. Sebab kabar keberadaan para penculik di suatu sekolah akan berdampak pada ketakutan orang tua hingga menarik anak mereka dari sekolah tersebut. “Kalau ini bukan untuk tujuan menculik,” kata Didit.
Untuk menghindari aksi kejahatan tersebut, Didit meminta semua sekolah meningkatkan standar keamanan. Salah satunya dengan melarang siswa keluar halaman sekolah tanpa disertai orang yang dikenal. Didit juga tidak akan menempatkan anggotanya di setiap sekolah karena justru akan menimbulkan kepanikan.
Nugroho, 35, salah satu orang tua siswa di salah satu sekolah dasar terkenal di Kediri mengaku mendengar kabar penculikan dari sesama wali murid. Meski belum ada yang menjadi korban hingga saat ini, namun kabar tersebut membuat dirinya khawatir. “Saya jadi was-was meninggalkan anak di sekolah,” katanya.
HARI TRI WASONO