Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belasan Ribu Pengguna Internet Ikuti Upacara Digital

image-gnews
shieldforme.com
shieldforme.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Lebih dari 18 ribu pengguna Internet kemarin mengikuti upacara bendera digital memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-65. Sebanyak 75 persen peserta berasal dari Indonesia, dan 25 persen sisanya dari luar negeri, seperti Shanghai, India, dan Amerika Serikat.

“Peserta dari luar negeri yang terbanyak dari Amerika,” kata penggagas upacara bendera, Affi Arditya, kepada Tempo kemarin. Menurut dia, pada pukul 07.00 WIB kemarin peserta yang mendaftar ke situs http://indonesiaoptimis.org sudah lebih dari 14 ribu orang dari seluruh dunia.

Upacara bendera digital yang baru pertama kali diadakan ini melibatkan tiga pembina upacara sekaligus. Mereka adalah penyanyi dan presenter Pandji Pragiwaksono, praktisi dan penggagas “Indonesia Bertindak” Iwan Esjepe, serta wartawan Tempo Wicaksono, yang akrab disapa “Ndoro Kakung” di jejaring sosial dunia maya.

Upacara berlangsung dengan cara unik. Pertama-tama peserta mesti membuka situs http://indonesiaoptimis.org, lalu memilih pembina upacara yang mereka sukai. Peserta lantas mengklik tahapan upacara sesuai dengan petunjuk.

Affi menuturkan, tak ada persiapan khusus sebelumnya. Rencana upacara digital awalnya hanya bahan obrolan ringan di situs micro-blogging Twitter dan BlackBerry Messenger (BBM) sebulan yang lalu.

“Kami harus masuk ke bahasa mereka. Kami bikinlah nasionalisme kekinian dengan bahasa populis," kata pria 30 tahun ini. Persiapan teknis pun dilakukan sejak awal Agustus lalu dan sosialisasi secara secara daring (online) mulai 15 Agustus, dua hari sebelum upacara.

Pungkas Riandika, 27 tahun, pekerja tim Komunitas Indonesia Optimis, mengatakan salah satu tujuan upacara digital adalah membangkitkan memori tentang nasionalisme bangsa sekaligus merekatkan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri dengan tanah airnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak Senin lalu, kata #indonesia65, yang merujuk pada perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-65, menjadi topik hangat (trending topic) di Twitter. Posisi #indonesia65 kemarin pagi di atas Inception, film yang dibintangi Leonardo DiCaprio.

Posisi itu diraih berkat aksi para pemilik akun Twitter yang melakukan posting semua hal tentang proklamasi atau kemerdekaan dengan tanda pagar indonesia65.

Salah satu di antara mereka adalah Saykoji, rapper pemilik 84.638 follower. Ia menulis di Twitter, “Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan KEMERDEKAAN INDONESIA. INDONESIA65.”


L FEBRIANA FIRDAUS | Purnomo Gontha Ridho | Jobpie S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Poster Film De Oost. Foto: IMDB
Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.


Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.


Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Laksamana Maeda. wikipedia.org
Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?


BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

Perjuangan B.M. Diah, wartawan yang menemukan teks proklamasi diabadikan ke dalam cerita komik. Istimewa Dasman Djamaluddin, penulis buku B.M. Diah.
BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.


Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Beberapa yang dicurigai sebagai pejuang kemerdekaan, akan segera dipisahkan untuk kemudian diperiksa sebagai tawanan perang, Desember 1948. National Archive/Onbekend
Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia


AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

Gubernur DKI Jakarta memajang foto dirinya, ayahnya dan kakeknya dalam memperingati Hari Ayah Nasional
AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan


Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Sukarni Kartodiwirjo. Foto: IKPNI
Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia


Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Paskibra cilik berbaris di acara Napak Tilas Proklamasi Republik Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, 16 Agustus 2014. Acara tahunan tersebut melibatkan beberapa komunitas dan siswa SMK dan SMP Jakarta sebagai rangkaian mengingat sejarah proklamasi RI pada 17 Agustus 1945. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.


Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah di Tanjung Pura, Sumatera Utara
Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.


Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Pengunjung berfoto di dekat patung Soekarno di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jakarta, 17 Agustus 2015. Rumah yang pernah menjadi kediaman Laksamana Muda Maeda ini adalah tempat naskah proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Soekarno sebelum dibacakan 70 tahun lalu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?