Studi ilmuwan Sekolah Kedokteran Georgia, Amerika Serikat, yang mempelajari 140 anak antara usia 7 dan 11 yang mendapat sedikit olahraga, menemukan bahwa 4 – 5 persen kepadatan tulangnya kurang dan 30 persen gula darahnya rendah.
Para peneliti mengatakan studi baru mereka adalah yang pertama untuk menunjukkan adanya hubungan antara tulang lemah dan risiko masa kecil terhadap diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2, yang diasosiasikan dengan obesitas, mulai menjangkiti anak-anak. Diabetes tipe 1 berhubungan dengan faktor genetik dan lingkungan.
Norman Pollock, PhD, ahli biologi tulang di Sekolah Kedokteran Georgia, mengatakan studi baru ini menunjukkan kaitan antara obesitas pada anak-anak dan patah tulang.
"Anak-anak obes mungkin memiliki massa tulang lebih dari anak-anak berat badan normal," kata Pollock. Pollock menyatakan, setiap orang yang kelebihan berat badan memiliki tulang lemah, dan fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini mungkin lebih berkaitan dengan bagaimana lemak didistribusikan ke seluruh tubuh.
Bagi Prediabetes cenderung memiliki lebih banyak lemak di sekitar daerah perut mereka disebut lemak visceral, sejenis lemak yang ditemukan di dalam perut yang dihubungkan dengan penyakit jantung serta diabetes.
Jumlah lemak viseral yang lebih besar dikaitkan dengan massa tulang yang lebih rendah, sedangkan keseluruhan lemak tubuh lebih dikaitkan dengan massa tulang yang lebih tinggi. "Tampaknya lemak perut berlebih memainkan peran kunci yang menghubungkan prediabetes untuk massa tulang yang lebih rendah," kata Pollock.
Webmd | Nur Rochmi