TEMPO Interaktif, Indramayu - Sebanyak 140 ribu ekor bakalan sapi impor siap didistribusikan. Dengan banyaknya stok bakalan sapi ini pemerintah yakin tidak akan gejolak menjelang lebaran ini.
Menurut Menteri Pertanian Suswono pemilik bakalan sapi impor itu sudah berjanji akan menggelontorkan stok sapi yang ada. Dia mengatakan pelepasan ke pasar ini tidak lagi secara sedikit demi sedikit tapi digelontorkan.
“Mereka sudah berjanji, kalau mereka tidak menjalankan komitmen itu, kita tidak lagi memberikan izin memasukkan bakalan sapi lagi,” katanya saat ditemui usai panen raya padi di Desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Indramayu Jawa Barat, Jumat (20/8)
Sebenarnya, kata Suswono kebutuhan impor sapi hanya sebesar 450 ribu ekor, namun pada tahun lalu ada masuk bakalan sapi sebanyak 600 ribu ekor. Hal inilah, kata dia yang membuat harga sapi lokal jatuh. Karena itu, kata dia dalam dua bulan ini, Agustus dan September tidak akan ada lagi bakalan sapi impor yang dimpor. “Tapi kita tidak menurunkan impor sapi secara drastis,” katanya.
Suswono memastikan, pemerintah hanya akan mengizinkan masuknya bakalan sapi dan bukan dalam bentuk daging. Peternak yang memasukkan bakalan sapi ini, kata dia akan menciptkan lapangan kerja baru. Baru nanti setelah 2 - 3 bulan bakalan sapi tersebut dipotong, Karena itu dia berjanji sampai lebaran nanti tidak akan ada gejolak, saya akan mengawasi masuknya bakalan sapi baru itu,” katanya.
Suswono menambahkan, selama ini, Rumah Potong Hewan tidak mempunyai informasi dan data tentang ketersediaan sapi-sapi tersebut. “Mereka kekurangan informasi,” kata Suswono
Sebab itu, pemerintah aktif menghubungi peternak-peternak lokal yang punya stok dan kemudian menghubungkannya dengan Rumah Potong Hewan. Saat ini, kata Suswono pemerintah juga akan mengoptimalkan stok sapi yang banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur
IQBAL MUHTAROM