TEMPO Interaktif, Jakarta - Sutrisno Bachir memilih kembali ke dunianya, berbisnis. Ia memutuskan mundur dari Partai Amanat Nasional yang pernah dipimpinnya. ""Saya berfokus pada kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kewirausahaan masyarakat," kata Sutrisno di kediamannya, Senin 23 Agustus 2010 petang.
Hal itu sesuai keahliannya sebagai pemimpin dua perusahaan besar yaitu Ika Muda Group di bidang properti dan Sabira Group di bidang investasi.
Selain meningkatkan enterpreneurship, dia juga berkeinginan memberantas kemiskinan lewat pemberdayaan perempuan tidak mampu. "Itu butuh fokus dan waktu," kata pengusaha kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 53 tahun lalu ini.
Menurutnya, keberadaan sebagai kader aktif akan menghambat kegiatan-kegiatan itu. Sebab, masyarakat yang dibantu bakal berpikir berpikir akan dimobilisasi atau diminta dukungan. "Partai menyekat-nyekat anak bangsa," kata Sutrisno.
Pengunduran dirinya, dia melanjutkan, juga berdampak positif bagi partai berlambang matahari itu. Menurutnya, sejak dia tidak lagi menjabat ketua, awal tahun ini, banyak rumor yang mengatakan Sutrisno akan mengambil alih kepemimpinan partai dari ketua terpilih, Hatta Rajasa. "Dengan mundur, tidak perlu ada keraguan lagi," kata.
Sutrisno menyampaikan pengunduran dirinya dihadapan kader tadi malam. Dia mengaku belum memiliki rencana menyampaikan pengundurannya kepada Hatta dan pendiri PAN, Amien Rais.
Walaupun mengundurkan diri dari partai, Sutrisno menyatakan tidak lepas dari politik. "Saya tetap akan mengkritisi keadaan berdasarkan suara yang ada di lapangan," katanya.
Dia mengaku banyak didekati partai dan organisasi masyarakat untuk bergabung. "Saya tidak akan masuk partai mana pun, tapi belum tahu sampai kapan," kata Sutrisno.
Reza Maulana