TEMPO Interaktif, Jakarta -Penjual motor bekas di Jakarta Barat mengeluhkan sepinya pembeli hingga pertengahan puasa. "Biasanya dua pekan puasa sudah mulai ramai pembeli," kata Devi, pemilik dealer motor bekas di kawasan Palmerah, sambil menunjukkan showroomnya yang masih dipenuhi motor.
Hal yang sama juga diakui Winarsih, penjual motor bekas di Palmerah Barat. "Kalau dibandingkan tahun lalu, yang sekarang ini termasuk sepi," kata Winarsih, hari ini. Karena sepi pembeli, para penjual belum berani memasang target keuntungan mereka Lebaran tahun ini.
Dino, seorang penjual motor di daerah Petamburan menduga turunnya permintaan motor bekas karena pembeli lebih memilih membeli motor baru dengan cara kredit. Sedangkan Devi menilai, pembeli motor bekas sepi karena saat ini masih masuk tanggal tua. "Harapan terakhir kami nanti di awal atau akhir bulan, saat orang-orang sudah menerima THR dan gaji," ujar Devi.
Winarsih menjelaskan, belakangan ini banyak orang yang menawarkan motornya untuk dijual. "Bisa tiga atau empat orang per hari." Namun tidak semua penawaran diambilnya memperhitungkan kondisi motor dan juga pasar yang sepi.
Motor jenis matic dan bebek sampai sekarang masih menjadi primadona penjualan. "Kalau yang mau mudik
biasanya nyari yang masih gres dan irit bensin," ujar Devi.
Motor sport atau motor lelaki juga banyak diminati pembeli. Para penjual mengatakan, peminat motor ini banyak yang akan kembali menjual motornya setelah Lebaran. "Biasanya buat gaya- gayaan saja," ujar Devi sambil tertawa.
RATNANING ASIH