Khusus embarkasi Medan, Jakarta dan Surabaya, dilaksanakan penerbangan langsung ke Madinah pada 12 sampai 26 Oktober 2010 dan kembali pada 6 hingga 21 Desember 2010.
Hal itu disampaikan Juru bicara Garuda Pujobroto dalam rilisnya yang diterima Tempo hari ini (24/8).
Menurut Pujobroto, untuk musim haji 2010 Garuda mengangkut 116.789 jemaah yang tergabung dalam 300 kelompok terbang (kloter) dari 10 embarkasi. Ke-10 emberkasi adalah Banda Aceh sebanyak 3.984 jemaah (12 kloter), Padang 7.523 jemaah (21 kloter), Palembang 7.378 jemaah (21 kloter), Jakarta 22.152 jemaah (49 kloter), Solo 33.382 jemaah (88 kloter), Surabaya 8.645 (19 kloter), Banjarmasin 5.046 jemaah (15 kloter), Balikpapan 5.352 jemaah (15 kloter) dan Makassar 14.998 jemaah (42 kloter), Medan 8.328 jemaah (18 kloter).
Dalam pelaksanaan penerbangan haji kali ini Garuda Indonesia mengoperasikan 15 pesawat berbadan lebar yang terdiri dari pesawat B-747 (4 pesawat), B-767 (1 pesawat) A-330 - 300 (6 pesawat) dan A-330-200 (4 pesawat).
Pesawat – pesawat yang dioperasikan tersebut, kata Pujobroto, rata rata berusia muda dan bahkan ada pesawat produksi tahun 2009.
Sedangkan awak kabin yang akan bertugas berjumlah 814 orang dan 725 diantaranya adalah awak kabin yang direkrut dari daerah embarkasi.
Tujuan Garuda merekrut awak kabin asal daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari pelayanan Garuda kepada para jemaah untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Khusus mengenai barang bawaan, para jamaah haji diharap mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda, yaitu barang bawaan tidak melebihi berat 32 Kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air.
Barang bawaan tersebut terdiri dari kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jamaah di Bandara debarkasi Indonesia.
MARIA