"Keterlibatan mereka tidak akan menyeluruh lagi. Cuma bagian-bagian tertentu saja," kata Firmansyah seusai bertemu forum orangtua paskibraka angkatan 2010 di kantor Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, di Jalan Jatinegara Nomor 55, Jakarta Timur Selasa malam (24/8).
Firmansyah menerangkan, pengurangan keterlibatan itu disebabkan insiden tindakan di luar norma susila dan kekerasan yang ditemukan pada pelatihan paskibraka 2-6 Juli silam. Ke depan, kata Firman, pihaknya akan menempatkan personilnya untuk mengawasi pelaksanaan pelatihan.
Firmansyah mengakui bahwa ada kekurangan fungsi kontrol dari pihaknya, yang menyebabkan kecolongan. Dia juga mengakui kalau secara umum pelaksanaan pelatihan itu di bawah pengawasan pihaknya. Untuk itu, dia berjanji akan mempertajam lagi fungsi kontrol itu dengan melibatkan elemen orangtua siswa dan organisasi berkompeten.
Dalam pertemuan, forum orangtua memang mengusulkan adanya institusi profesional yang ikut mengawasi pelaksanaan program pelatihan paskibraka. "Jadi tidak hanya orang dari PPI dan Disorda," kata juru bicara dari forum orangtua Paskibra Made Wiratma, di kesempatan yang sama.
Dalam pertemuan sendiri forum orangtua paskibra memberikan 12 butir rekomendasi untuk Disorda. Salah satunya pembenahan fungsi kontrol tadi, yang menurut mereka berjalan kurang baik.
Pertemuan Selasa malam (24/8) itu dihadiri sembilan orangtua dan berlangsung selama lebih dari lima jam. Saat jumpa media, lagi-lagi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Saefullah, tidak tampil di depan publik.
Made mengatakan, saat pertemuan dengan orangtua Saefullah sangat kooperatif dan tidak terkesan mengintervensi jalannya diskusi. "Yang pasti dia juga ingin pembenahan. Dan mendukung sanksi administrasi terhadap pelaku," kata Made.
HERU TRIYONO