"Operasi pasar terus kami lakukan, terutama untuk beras. Kami akui, harga beras memang masih tinggi tapi cenderung stabil," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, hari ini.
Menurut dia, berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) III, pertumbuhan produksi beras diperkirakan mengalami peningkatan, dari sebelumnya 1,17 persen pada ARAM II menjadi di atas 2 persen pada ARAM III. "Angka tersebut masih harus dikaji. Tetap saja kita harus melakukan langkah antisipasi untuk menjaga stok pangan mengingat iklim yang berubah dan tidak menentu," kata Hatta.
Khusus untuk terigu, pemerintah menjamin bahwa persediaan masih cukup. Sedangkan, kalau dilihat dari produk turunan terigu, harganya juga tidak mengalami kenaikan. "Memang kami mencermati kecendrungan kenaikan harga di dunia, disebabkan Rusia yang menutup keran ekspornya, diikuti Turki dan beberapa negara lain," kata Hatta.
Terkait persediaan daging sapi dan gula, pemerintah saat ini sedang melakukan retaksasi atau penghitungan ulang hasil produksi yang rencananya akan diketahui hasilnya pada akhir Agustus 2010. "Apabila terjadi tanda-tanda kekurangan, maka kami akan melakukan impor," kata Hatta. Khusus untuk gula, pemerintah biasa melakukan impor dari Brasil.
Khusus untuk daging sapi, menurut Hatta saat ini harga di peternak cukup stabil, dan pemerintah mengupayakan agar persediaannya tidak didominasi daging sapi impor. "Namun demikian, kalau berdasarkan retaksasi ternyata diperlukan tambahan untuk stok dan menstabilkan harga, maka tentu akan kami datangkan sapi induk atau bakalan," ucapnya.
EVANA DEWI